KURS RUPIAH 2 Oktober: BI Berhasil Rem Depresiasi Rupiah, Penguatan Mingguan Pertama Sejak Juli

Bisnis.com,02 Okt 2015, 16:40 WIB
Penulis: Demis Rizky Gosta
Pergerakan rupiah di pasar spot berakhir di level Rp14.646 per dolar AS, menguat 45 poin atau 0,31% dari level penutupan kemarin./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Upaya Bank Indonesia mengerem anjloknya rupiah menunjukkan hasil. Rupiah berhasil menguat setelah 11 minggu tergelincir. 

Pergerakan rupiah di pasar spot berakhir di level Rp14.646 per dolar AS, menguat 45 poin atau 0,31% dari level penutupan kemarin.

Mata uang Garuda mulai bergerak ke zona positif pada tengah hari setelah dibuka melemah 9 poin ke Rp14.700 per dolar AS dan sempat merosot hingga 36 poin atau 0,25% ke Rp14.727 per dolar AS.

Rupiah terapresiasi 0,32% atau 47 poin sepanjang pekan ini, penguatan mingguan pertama setelah 11 minggu berturut-turut tergelincir 10,36% sejak pertengahan Juli.

Bank Indonesia pekan ini telah mengumumkan rangkaian kebijakan moneter untuk menstabilkan pergerakan rupiah termasuk intervensi di pasar forward, langkah penyerapan likuiditas, dan pelonggaran holding period SBI.

Upaya BI menyerap likuiditas rupiah yang idle antara lain tampak dari lonjakan suku bunga Jibor, yang melonjak 57 basis poin sepanjang pekan ini dari 7,42857% menjadi 7,99800%.

Penguatan rupiah anomali di tengah pelemahan kurs lain di Asia. Ringgit merosot 0,19%, baht turun 0,24%, sedangkan won merosot 0,36%.

Sentimen positif juga muncul dari palu pasar. Barclays menyatakan pelemahan rupiah akan mereda dalam bulan-bulan ke depan karena fundamental makroekonomi Indonesia yang kuat, cadangan devisa yang memadai, dan penurunan defisit transaksi neraca berjalan.

Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pagi tadi ditetapkan di Rp14.709 per dolar AS, merosot 55 poin.

Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index

Tanggal

Level (Rp/US$)

Perubahan (%)

2/10/2015

14.646

+0,31%

1/10/2015

14.691

-0,26%

30/9/2015

14.653

+0,26%

29/9/2015

14.691

-0,12

28/9/2015

14.674

+0,13

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini