Inflasi Jabodetabek Diprediksi Belum Surut Sampai Desember

Bisnis.com,04 Okt 2015, 09:27 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Pedagang sapi/Antara

Bisnis.com, TANGERANG—Masyarakat di daerah-daerah penyangga  Ibu Kota tampaknya tetap harus membiayai berbagai kebutuhan hidupnya dengan harga tinggi selama sampai penghujung 2015.

Ina Primiana, Peneliti Lembaga Pengkajian Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, mengatakan kondisi itu terpengaruh laju inflasi triwulan keempat tahun ini yang diperkirakan belum akan susut.

Pada bulan lalu Tangerang jadi penyangga DKI Jakarta yang inflasinya meroket tinggi sebesar 8,11%. Secara keseluruhan inflasi di Tangerang memang paling besar ketimbang Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek).

Inflasi di Jabodetabek diperkirakan belum akan menyusut pada triwulan terakhir alias Oktober – Desember 2015. “Distribusi barang kemungkinan jadi semakin parah karena akan berhadapan dengan Natal dan jelang Tahun Baru 2016,” ucap Ina kepada Bisnis, akhir pekan ini.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi menyatakan inflasi 8,11% di Tangerang merupakan yang terbesar di Jabodetabek. "Laju inflasi year on year di Tangerang tetap menempati urutan tertinggi selain Cilegon," katanya.

Di Ibu Kota inflasi hanya tercatat sebesar 7,24% (yoy), angka ini tertinggi kedua setelah Tangerang. Sementara di kota penyangga DKI lain masing-masing 6,25% untuk Bogor, 5,53% di Depok, sedangkan Bekasi 6,07%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini