Distribusi Barang Tersendat, Inflasi Jabodetabek Tinggi

Bisnis.com,04 Okt 2015, 10:21 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Ilustrasi/Bisnis-Dwi Prasetya

Bisnis.com, TANGERANG—Ekonom berpendapat inflasi di wilayah penyangga Ibu Kota melejut terpengaruh hambatan distribusi berbagai barang terutama bahan pangan.

Ina Primiana, Peneliti Lembaga Pengkajian Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, berpendapat inflasi di wilayah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) terpengaruh hambatan distribusi berbagai barang terutama bahan pangan.

Di Tangerang, misalnya, inflasinya paling besar lantaran arus distribusi tidak selancar DKI. “Hambatan distribusi ini akhirnya mendorong harga-harga naik. Ini memang kenaikan harga di Tangerang lebih tinggi dan cepat daripada Jakarta dan daerah lain,” ucapnya kepada Bisnis, akhir pekan ini.

Sebagai contoh di Tangerang, proyek infrastruktur jalan yang baru mulai ngebut sejak Agustus dan berlangsung sampai penghujung tahun turut memengaruhi distribusi tersendat. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan Bodetabek bahkan DKI sendiri.

Inflasi di Jabodetabek diperkirakan belum akan menyusut pada triwulan terakhir alias Oktober – Desember 2015. Pasalnya kendala distribusi barang kemungkinan jadi semakin parah lantaran pada triwulan ini akan berhadapan dengan Natal dan jelang Tahun Baru 2016.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi menyatakan inflasi 8,11% di Tangerang merupakan yang terbesar di Jabodetabek. "Laju inflasi year on year di Tangerang tetap menempati urutan tertinggi selain Cilegon," katanya.

Di Ibu Kota inflasi hanya tercatat sebesar 7,24% (yoy), angka ini tertinggi kedua setelah Tangerang. Sementara di kota penyangga DKI lain masing-masing 6,25% untuk Bogor, 5,53% di Depok, sedangkan Bekasi 6,07%.

Indeks harga konsumen di Tangerang pada bulan lalu tercatat 128,50. Untuk skala Provinsi Banten, angka ini paling tinggi dibandingkan Serang 126,76 dan Cilegon 124,60.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini