Rupiah Menguat, BI Masih Mewaspadai Kebijakan The Fed

Bisnis.com,06 Okt 2015, 19:45 WIB
Penulis: Yanita Petriella
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan pihaknya tetap mewaspadai rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika atau Fed Fund Rate kendati nilai tukar rupiah mengalami penguatan.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah ini pengaruh global sehingga membuat mata uang dolar AS menguat.

"Ini global event tentang dolar AS sehingga banyak sekali tergantung situasi di Amerika," ujarnya di Jakarta, Selasa (6/10/2015).

Faktor FFR, lanjutnya, sangat dominan dalam pergerakan kurs di emerging market termasuk kurs rupiah. Menurutnya, The Fed seharusnya memberikan kepastian terkait kenaikan FFR sehingga berdampak pada nilai tukar negara lain.

"Sebaiknya The Fed memberikan kepastian, apakah naik dan kapan atau tidak naik sampai kapan," kata Mirza.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah pada Selasa (6/10/2015) ditutup pada level Rp14.241 per dolar Amerika Serikat. Kurs rupiah terapresiasi sebesar 1,81% dari penutupan sehari sebelumnya Rp14.503 per dolar AS.

Rupiah kembali perkasa dengan penguatan 262 poin dan menjadi apresiasi terbesar sejak Mei 2012 silam. Kurs tengah Bank Indonesia ditetapkan pada level Rp14.382 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini