Ini Daftar Saham yang Bisa Dibeli Saat Pasar Rebound

Bisnis.com,07 Okt 2015, 20:45 WIB
Penulis: Riendy Astria
Papan pergerakkan Indeks Harga Saham Gabungan/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA— Investor disarankan untuk masuk ke saham tertentu di tengah membaiknya pasar saham Indonesia. 

IHSG ditutup menguat 0,93% atau naik 41,35 poin ke level 4.487,13 setelah berfluktuasi antara level 4.414,83—4.487,13 pada perdagangan Rabu (7/10)  Kemudian, Investor asing pekan ini telah membawa masuk lebih dari Rp1,4 triliun ke Bursa Efek Indonesia. 

Pembelian bersih hari ini menjadikan akumulasi aksi beli investor asing  tersebut terjadi di saat IHSG melonjak 6,64% dalam 3 hari terakhir.

Jemmy Paul, Direktur Investasi PT Sucorinvest Asset Managament mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah naik cukup banyak dalam beberapa hari ini. Dia menilai, IHSG akan koreksi dulu satu-dua hari untuk kemudian melanjutkan penguatan hingga akhis tahun.

Dia menilai, di saat saham mulai membaik ini, investor bisa memilih saham-saham tertentu yang diprediksi masih akan terus naik hingga akhir tahun. Salah satunya adalah saham-saham di sektor infrastruktur dan konstruksi. Menurutnya, harga saham infrastruktur sudah turun banyak sepanjang tahun belakangan ini.

Namun, seiring dengan belanja pemerintah yang mulai berjalan, laba bersih perusahaan di sektor infrastruktur dan konstruksi akan membaik.

“Seperti saham PT PP, PT Wijaya Karya Persero Tbk, PT Semen Indonesia, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, yang kemarin turun banyak. Kalau fundamental bagus, akan bisa naik. Direksi Semen Indonesia mengatakan penurunan penjualan semen tidak separah yang dipikirkan,” jelas Jemmy kepada Bisnis.com, Rabu (7/10/2015).

Selain itu, saham-saham blue chips juga layak menjadi pilihan. Beberapa hari belakangan ini, sejumlah saham blue chips memang sudah menguat cukup banyak, tetapi penurunan yang terjadi sebelumnya juga tidak sedikit.

“Seperti Bank BRI dan Bank BNI, harga saham mereka berpotensi masih akan terus naik. Fundamental laporan keuangan juga diprediksi akan bagus.”

Menurutnya, untuk sementara sejumlah saham tersebut yang bisa dijadikan oleh investor. Ke depan, setelah ekonomi Indonesia benar-benar recovery, rilis pertumbuhan ekonomi membaik, indeks konsumsi meningkat, baru bisa dipikirkan untuk masuk ke saham yang lain, salah satunya consumer.

“Untuk saat ini, pilih emiten atau sektor yang fundamental ke depannya sangat berpotensi,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini