Dishub Semarang Perpanjang Rute Angkutan Antarkampus

Bisnis.com,07 Okt 2015, 13:12 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi
Simpang Lima Semarang. Ilustrasi./Simpanglima.wordpress

Bisnis.com, SEMARANG - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Semarang berencana memperpanjang rute pengumpan atau feeder angkutan penumpang kampus yang bakal beroperasi dari Universitas Diponegoro ke Universitas Negeri Semarang.

Upaya perpanjangan itu dengan mempertimbangkan hasil kajian yang melihat aktivitas mahasiswa di rute itu cukup tinggi. 

"Rencana dulu, angkutan pengumpan antarkampus ini hanya melayani dari kampus Undip Tembalang-Taman Diponegoro PP [pulang-pergi]. Namun, karena rutenya terlalu pendek maka ada perubahan rencana," kata Kepala Dishubkominfo Kota Semarang Agus Harmunanto dalam laman Pemkot Semarang, Rabu (7/10/2015). 

Dengan pertimbangan rute yang terlalu pendek, dia,menuturkan perlu dilakukan perpanjangan rute sehingga langsung terkoneksi antara kampus Undip yang ada di kawasan Tembalang dan Unnes yang berada di Gunungpati. 

"Nanti tetap dari Undip Tembalang-Taman Diponegoro, kemudian diteruskan ke Unnes melewati Sampangan. Rute sebaliknya juga melewati jalur itu. Harapan kami, keberadaan feeder ini bisa meringankan biaya transportasi mahasiswa," katanya. 

Agus mengatakan, Dishubkominfo Kota akan menyiapkan delapan armada Bus Rapid Transit (BRT) ukuran sedang. Empat armada akan berangkat dari Undip dan empat armada berangkat dari Unnes. 

Pengoperasian angkutan pengumpan antar kampus itu, kata dia, sudah dianggarkan pada anggaran pendapatan belanja dan daerah (APBD) 2015.  Namun, kemungkinan baru bisa dilaksanakan pada awal 2016 karena harus dilakukan berbagai persiapan sarana dan prasarana. 

"Kami harus membangun halte-halte di rute kampus yang direncanakan. Kemungkinan, kami akan memakai halte yang mudah dipindahkan sehingga mudah diubah-ubah lokasi penempatannya," kata Agus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini