Bisnis.com, MANADO--PT Bank Sulawesi Utara Gorontalo (Sulutgo) baru merealisasikan penambahan kantor baru hingga 10 unit dari target yang ditetapkan sepanjang tahun ini yakni 30 unit.
Menurut Direktur Utama (Dirut) Bank Sulutgo Johanis Salibana, ekspansi kantor tersebut pada tahun ini diperkirakan tidak akan mencapai target. Pasalnya, melambatnya ekonomi domestik mempengaruhi kinerja perseroan.
“Pada semester II/2015, ekspansi Bank Sulutgo dalam penambahan unit kantor tidak akan segresif paruh awal tahun lalu. Tetap ada tambahan, tetapi jumlahnya tidak akan banyak,” katanya di Manado, Rabu (7/10).
Mengutip laporan keuangan Bank Sulutgo sepanjang Januari-Juni 2015, bank yang masih masuk kategoro BUKU I ini membukukan laba bersih senilai Rp71,519 miliar, atau turun 11,75% sepanjang semester I/2015 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan laba bersih tersebut diakibatkan kenaikan beban nonbunga hingga 10,73% menjadi Rp266,445 selama Januari-Juni 2015.
Adapun, yang paling kentara adalah pertumbuhan beban tenaga kerja menjadi Rp143,053 miliar atau naik 17,7% dari realisasi beban tenaga kerja pada Januari-Juni 2014. Sebaliknya, kenaikan pendapatan bunga sebesar Rp392,647 miliar tidak mampu mengkompensasi lonjakan beban tersebut.
“Dengan kondisi ekonomi seperti ini, kami tidak akan memaksakan untuk menambah kantor di kota/kabupaten yang potensi pertumbuhannya tidak signifikan. Penambahan kantor itu membutuhkan investasi yang tidak sedikit mulai dari tenaga kerja, dan bangunan,” jelasnya.
Rencananya, Bank Sulutgo akan menambah sekitar tiga unit kantor pada paruh kedua tahun ini. Jika dirinci, dua kantor layanan baru di Kabupaten Kepulauan Talaud, dan satu lagi berupa sentra mitra sejahtera di Provinsi Gorontalo.
“Khusus sentra mitra sejahtera [SMS], kami berencana membuka dua kantor layanan di Manado dan Gorontalo. Pada September tahun ini, SMS sudah bisa diakses pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM] di Manado,” jawabnya.
Berdasarkan data per Agustus 2015, Bank Sulutgo memiliki 22 kantor cabang, 24 kantor pembantu, dan 36 kantor kas. Selain itu, jumlah anjungan tunai mandiri (ATM) sebanyak 110 unit yang tersebar di empat provinsi yang berbeda yakni Sulut, Gorontalo, Jakarta, dan Jawa Timur.
Tak jauh berbeda, Direktur Umum Bank Sulutgo Felming Harun mengatakan pihaknya juga fokus untuk melakukan ekspansi ke sektor-sektor usaha yang produktif.
“Dalam menyalurkan kredit, kami dituntut untuk menyalurkannya secara prudent. Apalagi, pada kondisi ekonomi seperti ini,” tuturnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia, perbankan umum tercatat menyalurkan kredit senilai Rp27,79 triliun per Juli 2015, atau naik 13,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year). Jika dibandingkan dengan penyaluran kredit pada Juni 2015, outstanding justru turun 2,10% (month-to-month).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel