HARGA BERAS: Bulog Bali Gelar Operasi Pasar

Bisnis.com,09 Okt 2015, 12:26 WIB
Penulis: Natalia Indah Kartikaningrum
Warga antre untuk membeli sembako saat operasi pasar murah di Pasar Citra Niaga, Jombang, Jawa Timur, Selasa (16/6). Operasi Pasar Murah Perum Bulog Sub Divre Surabaya Selatan itu kurang diminati masyarakat karena harga yang dipatok masih tergolong tinggi. Harga beras kualitas premium Rp. 8.500 per kilogram atau lebih mahal Rp. 1000 dibandingkan yang dijual di kios hanya Rp. 7.500 per kilogram. /ANTARA

Bisnis.com, DENPASAR - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Bali menggelar operasi pasar beras komersial di halaman kantor Bulog Bali.

I Wayan Budita, Kepala Bulog Divisi Regional Bali mengatakan, dalam operasi pasar kali ini harga beras yang ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan tempat lain yakni Rp9.800 per kilogram.

Menurutnya, harga beras di pasaran saat ini berkisar di atas Rp10.000 per kilogramnya.

"Beras komersial ini merupakan beras yang telah dibeli Bulog dari pasar dengan sumber dana dari Bulog sendiri. Kualitas berasnya juga ada yang premium dan medium," ujarnya saat ditemui dalam operasi pasar di halaman kantor Bulog Bali, Jumat (9/10/2015).

Selain beras, lanjutnya, Bulog juga menyediakan berbagai kebutuhan pokok masyarakat Bali lainnya seperti gula, minyak goreng, bawang merah, bawang putih dan lain sebagainya.

"Harga yang kami tawarkan juga lebih murah seperti minyak goreng 1 liter seharga Rp13.000 namun jika beli kemasan yang 2 liter harganya Rp24.000. Ada juga beras merah seharga Rp12.000 per kilogram, telur 10 butir seharga Rp12.000," terangnya.

Nyoman Darsana, salah satu pembeli yang datang dalam operasi pasar Bulog mengaku harga yang ditawarkan memang lebih murah daripada di pasaran.

"Seperti sekarang saya membeli minyak goreng di Bulog harganya lebih murah sekitar Rp1.000 sampai Rp2.000 daripada di pasaran dan operasi pasar Bulog ini sangat membantu memenuhi kebutuhan pokok bagi masyarakat Bali pada umumnya," tututrnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini