PERUBAHAN IKLIM: Potensi Kerugian Bisa Capai US$400 Miliar

Bisnis.com,09 Okt 2015, 19:04 WIB
Penulis: Ana Noviani
Ilustrasi Climate Change/www.iop.harvard.edu

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 20 negara yang rentan perubahan iklim atau kelompok V20 sepakat membentuk mekanisme finansial untuk mendorong investasi yang menjaga ketahanan iklim.

Negara V20 mencakup Afghanistan, Bangladesh, Barbados, Bhutan, Kosta Rika, Ethiopia, Ghana, Kenya, Kiribati, Madagaskar, Maladewa, Nepal, Filipina, Rwanda, Saint Lucia, Tanzania, Timor-Leste, Tuvalu, Vanuatu, dan Vietnam. Negara-negara tersebut tergabung dalam Climate Vulnerable Forum (CVF).

Menteri Keuangan Filipina Cesar Purisima mengatakan apabila tidak ditangani secara global, pada 2030, perubahan iklim berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari US$400 miliar bagi 700 juta penduduk negara V20.

"Di Lima, Peru, kita bersatu untuk menyusun aksi global agar masa depan tidak rusak akibat perubahan iklim," ujarnya dalam keterangan pers UNDP, Jumat (9/10/2015).

Langkah inovatif di bidang fiskal yang disuarakan V20 adalah dengan memenuhi komitmen Green Climate Fund US$100 miliar dan mempercepat mobilisasi inisiatif terkait penanganan perubahan iklim.

Atiur Rahman, Gubernur Bank Bangladesh, mengatakan negara-negara V20 akan bekerja sekuat tenaga menangkal dampak negatif perubahan iklim terhadap perekonomian dan kualitas kehidupan masyarakat.

Para Menteri Keuangan juga sepakat untuk membentuk mekanisme pooling risiko untuk mendistribusikan bantuan kepada terdampak perubahan iklim, sehingga kualitas kehidupan, lapangan pekerjaan, bisnis dan investor tetap dapat bergulir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini