Eric Dier (Tottenham Hotspur)
Ketika Mauricio Pochettino memboyong Toby Alderweireld musim panas lalu untuk di duetkan bersama Jan Vertonghen di sentral pertahanan, Eric Dier mungkin menganggap hal itu sebagai kompetisi tambahan diposisi bek tengah. Namun justru sebaliknya, pelatih kepala Spurs menemukan tempat untuk pemain berusia 21 tahun itu untuk mengomandani lini tengah sebagai gelandang bertahan, dan Dier tengah berkembang dengan baik di posisi tersebut.
Tampak nyaman saat menguasai bola, Dier terlihat senang menjadi pemain yang mengawali pergerakan Spurs dari kedalaman. Ketika kedua bek tengah bergerak berjauhan, maka Anda akan sering melihat dia turun untuk menutup celah dan menguasai bola, sebelum dengan tenang mendistribusikan bola untuk kedua sisi. Dengan akurasi umpan mengesankan sebesar 85.82%, dia tampak cocok di peran barunya.
Pemain yang didatangkan dari Sporting, juga meringankan kebutuhan tim akan kekuatan dan kedisiplinan, di mana mereka tengah kesulitan melindungi empat pemain bertahan yang tampil konsisten di musim 2014/15.
Sementara Nabil Bentaleb dan Ryan Mason melakukan pekerjaan yang baik sebagai kreator ganda di lini tengah, mereka tidak memiliki atribut fisik ataupun kemampuan bertahan sebaik Dier.
Bergerak dengan baik di seluruh lapangan, penampilan terakhirnya saat melawan Sunderland memperlihatkan kualitasnya sebagai perisai pertahanan ataupun gelandang bertahan pengatur serangan.
Setelah delapan pertandingan BPL, Spurs telah kebobolan 0.88 gol per pertandingan, sebuah peningkatan yang baik dibandingkan rata-rata 1.39 yang mereka catatkan selama musim pertama Pochettino menukangi klub.
Pemain baru, faktor kebugaran,dan konsistensi dalam seleksi tim, semuanya adalah faktor yang penting bagi tim, namun begitu juga dengan keberadaan Dier dalam peran sentral. Posisi ini tampak cocok baginya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel