PINMAS 2015: Mahasiswa Unej Ciptakan Krim Pemutih Dari Ekstak Edamame

Bisnis.com,12 Okt 2015, 15:42 WIB
Penulis: Yulianisa Sulistyoningrum
Sejumlah mahasiswa Fakultas Farmasi Unej pembuat krim pemutih dari edamame. /Humas Unej

Bisnis.com, JAKARTA - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Jember (Unej) menciptakan krim pemutih kulit dari ekstrak edamame atau kedelai Jepang. Karya tersebut dipresentasikan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).

Pimnas 2015 diselenggarakan di Universitas Halu Oleo pada 5--10 Oktober 2015. Pimnas ke-28 kali ini diikuti oleh 440 kelompok peserta dari berbagai perguruan tinggi.

Liliana Anggraini, Mahasiswa Fakultas Farmasi, yang juga salah satu tim peneliti menjelaskan, latar belakang penelitian tersebut didasari atas keprihatinan terhadap berbagai pemalsuan kosmetik pemutih kulit dari merek terkenal dan penjualan kosmetik ilegal yang marak terjadi.

“Saat ini toko kosmetik dalam jaringan (online) semakin menjamur. Mereka membeli kosmetik pemutih kulit tanpa mengetahui bahwa produk tersebut dibuat dari bahan berbahaya. Meski hasilnya bagus seketika, namun efek jangka panjang berdampak kematian,” ujarnya di Jakarta, Senin (12/10/2015).

Lewat sejumlah literatur, diketahui ekstrak kedelai edamame bisa digunakan untuk memutihkan kulit tanpa menimbulkan efek samping. Sehingga sangat baik digunakan secara rutin.

“Edamame termasuk dalam spesies Glycine max dan kandungan utama yang terdapat dalam biji edamame adalah isoflavon. Isoflavon merupakan bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan kosmetik pemutih kulit. Edamame kami ambil ekstrakya kemudian dijadikan krim,” katanya.

Ia mengklaim krim pemutih dari edamame mampu mencerahkan kulit dengan pemakaian rutin dan prosesnya memang tidak secepat kosmetik merek terkenal yang dapat memutihkan kulit dalam beberapa hari saja. Namun memiliki efek sampinnya yang berbahaya.

“Produk krim pemutih yang menggunakan zat kimia seperti hidrokuinon, asam retinoat, dan merkuri dapat menyebabkan kerusakan kulit. Dalam pemakaian jangka panjang, mampu memberikan efek samping yang berbahaya seperti kanker kulit dan kemerahan pada kulit,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini
'