Bisnis.com, JAKARTA--Perbankan Tanah Air diimbau untuk berani memperlebar sayap bisnis keluar negeri walaupun pasar domestik masih belum tergarap maksimal dan masih sangat menjanjikan.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan saat ini banyak bank-bank yang berorientasi untuk menggarap pasar dalam negeri dengan alasan margin keuntungan di dalam negeri yang lebih besar dibandingkan negara lain.
Selain itu, kemampuan perbankan Indonesia dalam menghasilkan laba relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara besar ASEAN lainnya.
Hal ini terlihat dari rasio return on asset (ROA) perbankan Nasional yang mencapai 2,3% atau lebih tinggi daripada Thailand dan Filipina yang ROA-nya di bawah 2%.
"Pasar dalam negeri kita memang masih besar, tapi jangan lupa potensi sangat besar juga ada di negara selain ASEAN 5, seperti Myanmar, Vietnam, Kamboja. Ini yang perlu didorong," ujarnya di Jakarta, Senin (12/10/2015).
Muliaman menjelaskan didorongnya bank-bank Tanah Air untuk berekspansi ke negara ASEAN yang peluang pasarnya masih terbuka lebar ini harus diimbangi dengan dukungan industri sektor riil karena bank-bank dapat memfasilitasi keperluan para pengusaha Indonesia yang beroperasi di luar negeri.
Oleh karena itu dirinya menilai integrasi antar anggota negara ASEAN tak hanya melulu di sektor keuangan.
Deputi Komisioner OJK Mulya E. Siregar mengatakan ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) bertujuan menghadirkan bank suatu negara untuk bisa masuk ke 9 negara lainnya dalam menunjang perdagangan dan investasi karena hingga saat ini kegiatan investasi antar anggota sesama ASEAN baru sekitar 12% dan kegiatan perdagangan dengan sesama anggota ASEAN sekitar 49%.
Sedangkan di wilayah Eropa, tercatat negara-negara Benua Biru melakukan kegiatan investasi antar negara Eropa sebesar 59,21% dan sisanya dengan negara di luar Eropa.
Dengan ini, ekspansi bank keluar negeri sangat diperlukan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi antar negara anggota ASEAN.
Direktur PT Bank Negara Indonesia (Perseroan) Tbk. Imam Budi Sarjito menuturkan untuk dapat berekspansi ke negara ASEAN lain, bank-bank harus memperbaiki dulu kualitas, baik sumber daya, teknologi informasi, maupun permodalan.
Adapun, saat ini BNI tengah menjajaki pembukaan kantor di Myanmar untuk mendukung bisnis perusahaan Nasional, terutama perusahaan milik negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel