BI Makassar & Dinas Pendidikan Sosialisasikan Gerakan Nontunai ke Sekolah

Bisnis.com,13 Okt 2015, 15:25 WIB
Penulis: Amri Nur Rahmat

Bisnis.com, MAKASSAR - Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan menggandeng Dinas Pendidikan Kota Makassar melakukan sosialisasi gerakan nasional nontunai atau GNNT dengan menyasar segmen sekolah menengah atas di kota tersebut.

Kepala Perwakilan BI Sulsel Dadi Aryadi mengatakan sosialisasi tersebut diharapkan mampu mendorong sekolah untuk mengkonversi sistem pembayaran biaya pendidikan dari konvensional menjadi sistem non tunai sehingga memudahkan pelajar dalam pembayaran kewajibannya.

Dia memamaparkan program GNNT bisa diimplementasikan di sekolah melalui program penggunaan smart card, di mana kartu pelajar selanjutnya difungsikan sebagai instrumen pembayaran non tunai sekaligus sebagai kartu absensi pelajar.

Dengan mekanisme tersebut dapat menekan antrean pembayaran biaya pendidikan, proses lebih cepat dan aman, serta pemantauan transaksi tersebut dapat lebih mudah dilakukan orang tua/wali siswa maupun guru.

"Bahkan ini juga bisa diaplikasikan pada kantin sekolah, di mana siswa bisa menggunakan smart card-nya sebagai alat pembayaran non tunai. Ke depannya diharapkan mampu membangun budaya transaksi non tunai secara massif mulai dari bangku sekolah," paparnya di sela-sela sosialisasi GNNT kepada pelajar sekolah menengah atas dan kejuruan se-Kota Makassar, Selasa (13/10/2015).

Menurutnya, untuk merealisasikan hal tersebut dibutuhkan peran penting kepala sekolah maupun guru untuk melakukan edukasi GNNT di lingkup sekolah agar mempercepat penciptaan komunitas non tunai di sekolah masing-masing.

Sebagai tahap awal, papar Dadi, bank sentral bersama dengan perbankan tujuh bank yang menjadi partisipan GNNT akan melakukan edukasi dalam bentuk roadshow pada beberapa SMA/SMK yang dijadikan pilot project untuk menjadi komunitas non-tunai di Kota Makassar. 

Adapun, perbankan yang bergabung dalam partisipan GNNT yakni Bank Mandiri, BRI, BCA, Bank Mega, BNI, Bank Permata dan CIMB Niaga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini