Ambisi Jadi Bank Digital Terdepan, CIMB Niaga Kucurkan US$100 Juta

Bisnis.com,16 Okt 2015, 13:48 WIB
Penulis: Destyananda Helen
Ambisi jadi bank digital terdepan, CIMB Niaga kucurkan US$100 Juta/cards.cimbclicks.co.id

Bisnis.com, JAKARTA— PT Bank CIMB Niaga Tbk. bakal meluncurkan platform anyar yang menopang ambisi perusahaan untuk menjadi bank digital terdepan di Indonesia.

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Tigor Siahaan mengatakan platform digital bertajuk 1platform (1P) ini merupakan inovasi besar di perusahaan sejak 1,5 tahun lalu. Targetnya, pada Januari 2016, emiten berkode saham BNGA ini akan segera meluncurkan platform anyar tersebut.

“Investasi IT (teknologi informasi) kami lebih dari US$100 juta. Platform 1P ini untuk menjamin sistem IT kami ready for future,” tukas Tigor di Redaksi Bisnis, Jakarta, Kamis (15/10/2015).

Ambisi sebagai bank digital terdepan, kata Tigor, melanjutkan inisiasi yang selama ini telah dilakukan perusahaan. Pasalnya, dia mengklaim, entitas awal perusahaan yang dulu bernama Bank Niaga, menjadi bank pertama yang memiliki mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Melanjutkan inisiatif tersebut, Tigor juga mengklaim bank yang beroperasi sejak 26 September 1955 ini, menjadi yang pertama meluncurkan produk rekening berbasis telepon selular atau rekening ponsel. Terbaru, emiten berkode saham BNGA ini juga menelurkan produk Virtual Credit Card berbasis media sosial yakni OctoPay.

Sementara itu, salah satu produk anyar yang tengah digodok bank dengan aset terbesar kelima ini, yakni uang elektronik berbasis server. Nantinya, produk tersebut bakal memudahkan nasabah pengguna melakukan transaksi perbankan dalam waktu singkat.

Ke depannya, Tigor mengungkapkan pihaknya tak akan berekspansi signifikan dalam bentuk kantor cabang dan ATM. Sebab, dalam visi jangka panjang, bank yang telah menginjak usia 60 tahun ini akan mengembangkan layanan perbankan tanpa kantor.

Strategi ini dibidik, tambah Tigor, juga melihat investasi untuk pembukaan cabang yang besar. Di sisi lain, orientasi nasabah mulai beralih dari penggunaan cabang fisik bank ke cabang digital.

“Di segmen konsumer, transaksi di kantor cabang hanya sebesar 8%, sedangkan 92% menggunakan jaringan elektronik banking. Ini akan berlanjut 10 tahun dari sekarang,” jelas Tigor.

Strategi fokus pada kenyamanan nasabah ini juga sejalan dengan fokus jangka panjang Bank CIMB Niaga yang mengarah ke segmen konsumer dan small medium enterprise (SME). Dua segmen utama ini, lanjut Tigor, dibidik usai mengevaluasi kekuatan utama perusahaan di tengah kondisi ekonomi yang masih tertekan.

“Dalam jangka menengah, kami akan fokus ke konsumer dan SME [small medium enterprise] karena segmen ini akan tumbuh lebih baik, ditopang konsumsi di Indonesia yang juga sangat potensial,” ujar Tigor.

Sementara itu, Direktur Keuangan Bank CIMB Niaga Wan Razly Abdullah mengungkapkan perusahaan menganggarkan dana belanja modal senilai Rp2 triliun pada tahun ini. “Sebanyak 80% dana itu untuk investasi IT,” kata Razly.

Dari laporan yang dirilis di situs resmi BNGA menunjukkan per kuartal II/2015, perusahaan mencatatkan pertumbuhan di segmen konsumer serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar masing-masing 6,9% yoy dan 7,9% yoy.

Pada akhir paruh pertama tahun ini, segmen konsumer dan UMKM pun mencatatkan kualitas aset yang terjaga atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,6% dan 2,7%. Posisi tersebut berada di bawah posisi NPL gross BNGA per Juni 2015 sebesar 4,28%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini