Bisnis.com, AMBON - Perusahaan milik negara yang bergerak di bidang pertambangan PT Timah (Persero) Tbk. terus melakukan pembatasan produksi sebagai strategi untuk mengangkat harga timah yang anjlok pada tahun ini.
Direktur Utama Timah, Sukrisno, menjelaskan tahun ini perseroan memproduksi timah hanya 30.000 ton/tahun atau diturunkan dari produksi tahun lalu sekitar 31.000 ton/tahun.
"Kami membatasi produksi tahun ini untuk menurunkan volume ekspor supaya harganya bisa terangkat dan Indonesia bisa menjadi penentu harga timah dunia," katanya kepada Bisnis.com di sela-sela Kunjungan Kerja BUMN di Ambon, Maluku, Senin (19/10/2015).
Apalagi, lanjut Sukrisno, stok timah dunia sekarang ini sudah turun, yakni hanya tinggal 4.600 ton, dari yang biasanya berkisar 14.000-15.000 ton. Sementara kebutuhan dunia bisa mencapai 350.000 ton/tahun.
"Artinya ini kesempatan yang bagus, untuk Indonesia menjadi penentu harga timah dunia dengan cara mengerem produksi sampai harganya bagus," katanya.
Dia memaparkan, saat ini harga timah berada pada level US$16.000/ton, atau turun dibandingkan harga pada 2014 yakni US$24.000/ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel