Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN)membukukan penurunan laba bersih setelah pajak sebesar 3% pada kuartal III/2015.
Melalui keterangan tertulisnya, Senin (19/10/2015), Direktur Utama BTPN Jerry Ng menyebutkan per September 2015, perseroan mencatatkan laba bersih Rp1,38 triliun, turun dari Rp1,42 triliun per September 2014.
“Jika tidak memperhitungkan investasi baru, laba kami sejatinya tumbuh positif,” paparnya seperti dikutip Bisnis.
Meskipun terjadi penurunan laba bersih, penyaluran kredit perseroan hingga September 2015 tercatat naik 11% menjadi Rp56,9 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu Rp51,1 triliun.
“Pertumbuhan kredit dimotori oleh peningkatan kredit ke segmen masyarakat prasejahtera produktif [mass market] serta UMKM,” ungkapnya.
Dia menyebutkan kredit prasejahtera produktif naik 46% menjadi Rp3,2 triliun dan kredit UMKM meningkat 31% menjadi Rp15,2 triliun.
“Data ini menunjukkan tingginya kebutuhan pendanaan di kelompok masyarakat bawah serta aktivitas UMKM yang menggeliat di tengah perekonomian yang menantang,” tambahnya.
Dia juga mengatakan dalam menyalurkan kredit perseroan tetap menjaga asas kehati-hatian. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tercatat berada pada level 0,8%.
Sementara itu, untuk jumlah dana pihak ketiga (DPK) perseroan tercatat naik 12% menjadi Rp59 triliun pada kuartal III/2015 dari Rp52,6 triliun pada kuartal III/2014. Tingkat rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) berada pada level 96%
Adapun jumlah aset BTPN naik 12% secara year on year menjadi Rp80,1 triliun dari Rp71,7 triliun. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratioCAR) berada di kisaran 23,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel