PLN Bakal Cabut Subsidi 4,1 Juta Pelanggan di Jateng & DIY

Bisnis.com,20 Okt 2015, 16:37 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi

Kabar24.com, SEMARANG—PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bakal memangkas pelanggan listrik bersubsidi berdaya 450 VA dan 900 VA di wilayah Jawa Tengah dan DIY sebanyak 4,1 juta pelanggan, karena subsidi itu tidak tepat sasaran.

General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY Yugo Riyatmo mengatakan langkah itu dilakukan mengingat banyak temuan di lapangan yang menyimpulkan pelanggan atau konsumen yang menerima subsidi listrik dari pemerintah tidak tepat sasaran.

Dari data nasional, dia mengatakan konsumen tergolong rumah tangga miskin R-1/450 volt ampere dan R-1/900 VA mencapai 45 juta rumah tangga.

Padahal, data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) hanya merilis 15,5 juta kategori rumah tangga miskin dan rentan miskin.

Maka dari itu, pihaknya menegaskan ada jutaan penerima subsidi listrik yang tidak layak menerima subsidi atau distribusinya tidak tepat sasaran.

Yugo menyatakan sesuai rapat kerja Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR RI pada 17 September terkait subsidi listrik pada 2016, ditetapkan bahwa subsidi untuk 24,7 juta rumah tangga miskin dan rentan miskin dengan anggaran hanya 37,3 triliun.
 
“Di tingkat pusat, yang menerima subsidi nantinya sekitar 24,7 juta rumah tangga atau 50% dari tahun sebelumnya. Nah, untuk Jateng pelanggan penerima subsidi saat ini 8,3 juta pelanggan. Mungkin sama, hitungan kami yang dipangkas [subsidi] 50%, yakni 4,1 juta pelanggan,” terang Yugo disela-sela FGD Subsidi Listrik Tepat Sasaran, Selasa (20/10).

Peta pelanggan di Jateng dan DIY menyebutkan jumlah pelanggan rumah tangga yang menerima subsidi dengan daya 450 VA menduduki peringkat pertama sebanyak 5,1 juta pelanggan, disusul pelanggan rumah tangga miskin dengan daya 900 VA yakni diangka 3,2 juta pelanggan atau jika ditotal pelanggan 450 VA dan 900 VA mencapai 8,3 juta pelanggan.

Sisanya, pelanggan rumah tangga nonsubsidi atau selain berdaya 450 VA-900 VA yang angkanya tidak sampai 800.000 pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini