Pemerintah Akan Perbaiki 550 Perpustakaan di Desa

Bisnis.com,26 Okt 2015, 12:00 WIB
Penulis: Newswire
Anak-anak membaca buku di sebuah perpustakaan/JIBI-Wahyu Darmawan

Kabar24.com, JAKARTA - Pemerintah berencana memperbaiki 550 perpustakaan yang tersebar di 451 desa di Tanah Air sebagai bagian dari upaya pemberdayaan dan pembangunan desa.

Perbaikan perpustakaan tersebut dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI, Bill and Melinda Gates Foundation, dan Coca Cola Foundation Indonesia.

Christopher Elias, Presiden bidang Pembangunan Global dari Bill and Melinda Gates Foundation, mengatakan pembangunan perpustakaan tersebut dilakukan setelah melalui proyek percontohan yang telah berjalan selama empat tahun terakhir dengan program PerpuSeru.

"Dalam kesempatan ini, kami bertemu Wapres Jusuf Kalla untuk menyampaikan kerja sama yayasan kami dengan Perpusnas dan Coca Cola Indonesia, dalam mengembangkan akses perpustakaan yang lebih baik di Indonesia. Wapres memberikan tanggapan yang sangat baik terhadap program berskala nasional ini," kata Christopher seusai bertemu Wapres Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Senin (26/10/2015).

Perbaikan dan pembangunan tersebut dilakukan di 550 perpustakaan yang tersebar di 99 kabupaten, khususnya di kawasan timur seperti Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Yayasan sosial milik petinggi Microsoft tersebut menyumbangkan dana senilai US$12 juta atau setara dengan Rp163 miliar untuk perbaikan 550 perpustakaan yang akan dilakukan selama 3 tahun hingga 2018.

Sesuai dengan tujuan utama Bill and Melinda Gates Foundation, perbaikan fasilitas tersebut antara lain memberikan akses internet di perpustakaan yang berada di tingkat desa dan kabupaten-kota.

Kepala Perpustakaan Nasional RI Sri Sularsih mengatakan dengan bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat, khususnya di daerah, untuk datang ke perpustakaan.

"Program ini dapat mengoptimalkan perbaikan perpustakaan yang sebelumnya sudah dibangun dengan menggunakan anggaran pemerintah. Sehingga perpustakaan dapat berfungsi kembali menjadi pusat belajar karena akan ada banyak pelatihan yang diberikan melalui program ini," jelas Sularsih.

Sebelumnya kedua yayasan tersebut bekerja sama dengan Perpusnas, melalui program tanggung jawab sosial perusahaan, membangun 118 perpustakaan di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa sejak 2011.

Program yang disebut Perpuseru tersebut dinilai telah menarik minat membaca dan belajar masyarakat di pedesaan. Sehingga, program tersebut kembali dilanjutkan dengan cakupan yang lebih luas di tingkat nasional.

Perbaikan fasilitas perpustakaan diharapkan dapat dilakukan di 1.000 perpustakaan yang ditargetkan tercapai pada 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini