Bisnis.com, JAKARTA – Industri asuransi syariah mencatatkan pertumbuhan premi bruto sebesar 13,07% pada akhir kuartal III/2015.
Otoritas Jasa Keuangan mengenai indikator asuransi syariah menunjukkan kontribusi premi bruto pada September 2015 mencapai Rp7,65 triliun.
Realisasi tersebut bertumbuh 13,07% dibandingkan September 2014 yang mencatat kontribusi premi sebesar Rp6,77 triliun.
Hingga saat itu, porsi asuransi jiwa syariah masih dominan dengan raihan premi sebesar Rp6,48 triliun dengan pertumbuhan mencapai 12,91% dari Rp5,74 triliun pada September 2014.
Asuransi umum syariah mencatatkan raihan premi sebesar Rp975 miliar, tumbuh 11,68% dibandingkan realisasi premi periode yang sama, yakni senilai Rp873 miliar.
Sedangkan, reasuransi syariah bertumbuh hingga 36,11%, yaitu dari Rp157 pada Agustus 2014 menjadi Rp198 miliar.
Adapun, pada pada enam bulan pertama tahun ini kontribusi bruto mencapai Rp5,13 triliun atau 15,54% dari realisasi premi Juni 2014 yang tercatat senilai Rp4,44 triliun.
Adi Pramana, Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia mengatakan pihaknya memperkirakan hingga September nilai premi asuransi syariah masih akan bertumbuh. Menurutnya, pada kuartal IV/2015 realisasi pertumbuhan akan mencapai puncaknya.
“Biasanya pada akhir tahun realisasinya akan semakin signifikan,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel