Bisnis.com, JAKARTA--- Perusahaan semen milik negara, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. membukukan laba bersih Rp3,2 triliun pada kuartal III/2015 atau turun 21,6% dibandingkan dengan Rp4,08 triliun pada periode yang sama 2014.
Direktur Utama Semen Indonesia Suparni mengatakan penurunan laba itu dipengaruhi oleh kenaikan beban pokok sebesar 6,5% yang terdiri dari kenaikan tarif listrik, beban penyusutan karena beroperasinya sejumlah fasilitas baru, beban bahan mentah, nilai kurs yang berdampak terhadap biaya pemeliharaan dan pengepakan serta kenaikan biaya distribusi.
Manajemen Semen Indonesia meyakini kinerja perusahaan pada kuartal IV./2015 serta tahun depan akan mengalami perbaikan seiring dengan berjalannya sejumlah proyek infrastruktur.
“Mulai Agustus 2015, kami mencatat kenaikan volume penjualan dalam negeri yang cukup signifikan. Tren kenaikan ini terus berlanjut hingga hari ini,” kata Suparni dalam pernyataan tertulis, Kamis (29/10).
Sampai 30 September 2015, pendapatan perusahaan mencapai Rp19,11 triliun atau turun 1,2% dibandingkan dengan Rp19,35 triliun pada periode yang sama 2014.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan mengalami peningkatan 6,5% menjadi Rp11,6 triliun pada kuartal III/2015 dibandingkan dengan Rp10,9 triliun.
Suparni menjelaskan unit produksi perseroan di Padang (Sumatera Barat), Gresik (Jawa Timur) dan Tonasa (Sulawesi Selatan) mulai mencapai utilisasi maksimal.
"Kami mulai memasok beberapa proyek infrastruktur baik yang dikerjakan oleh pemerintah maupun swasta di seluruh wilayah pemasaran kami, antara lain proyek jalan tol, bendungan, properti dan proyek lainnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel