Jembatan Liliba, Antara Bunuh Diri dan Kisah Memadu Cinta

Bisnis.com,29 Okt 2015, 09:49 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Bisnis.com, KUPANG - Jembatan Liliba, di Kecamatan Oebobo, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tak hanya dikenal sebagai jembatan pencabut nyawa tetapi juga jembatan tanda cinta.
 
Jembatan Liliba, memang menjadi jembatan yang paling banyak dijadikan tempat orang mengakhiri hidup dengan terjun bebas akibat putus cinta atau frustasi dalam hidup. Menurut informasi yang dihimpun Bisnis.com, dalam kurun waktu satu bulan, aksi bunuh diri di Jembatan Liliba mencapai dua atau tiga kali.
 
Namun di balik sisi mengenaskan itu, ada sisi lain jembatan ini yang romantis. Jembatan Liliba juga adalah bagian dari kisah romantis pasangan-pasangan muda di Kota Kupang. Jembatan yang dibangun tahun 1994 itu ternyata menjadi lokasi pilihan kaum remaja di Kota Kupang untuk menyatakan cinta saat hari valentine.
 
Pasangan muda-mudi mengabadikan tanda cinta mereka dengan gembok cinta yang dikuncikan pada jeruji pagar jembatan tersebut. Berdasarkan pengamatan Bisnis.com, gembok tersebut juga dituliskan nama pasangan mereka masing-masing, antara lain; Lusi, Darmy, Gita, dan lainnya.
 
"Di jembatan ini banyak anak-anak muda memasang gembok dan cincin mereka, ini persis mengikuti drama-drama korea, dan sejenisnya. Jadi kelihatan sekali anak muda ini ikut-ikutan film," jelas Rafael M Beding, salah satu warga Kota Kupang kepada Bisnis.com, Rabu (28/10/2015).
 
Jembatan Liliba ini berada di Jalan Piet A Tallo itu menghubungkan Kupang-Penfui. Arus kendaraan di jembatan ini juga cukup padat. Mobil dan motor yang lewat pun berjalan dengan kecepatan tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini