Liberalisasi Ekonomi Trans Pasifik, Ini Saran SBY kepada Jokowi

Bisnis.com,30 Okt 2015, 19:41 WIB
Penulis: Hendri Tri Widi Asworo
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri pembukaan kongres Partai Demokrat ke-IV di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5/2015)./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara terkait dengan liberalisasi ekonomi Trans Pasifik atau Trans Pasific Partnership (TPP).

Dia berkomentar bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya hak dan bisa ubah posisi Indonesia menyetujui liberalisasi ekonomi itu, meskipun dulu SBY menolaknya.

“Presiden Jokowi punya hak dan bisa ubah posisi kita, & putuskan bergabung ke TPP, mungkin beliau sudah berjanji di Amerika,” ujarnya dalam akun Twitter @SBYudhoyono, Jumat (30/10/2015).

Trans-Pacific Partnership adalah kerjasama ekonomi lintas Pasifik, yang dimotori AS. Hakikatnya liberalisasi perdagangan & investasi.

SBY pun menyarankan langkah strategis yang bisa diambil Jokowi sebelum bergabung dalam TPP. “Dengan niat baik, ijinkan saya menyarankan agar sebelum keputusan resmi & final diambil, sejumlah hal mesti dipastikan.”

(1) Pastikan Indonesia mendapatkan keuntungan nyata dalam pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja & pengurangan kemiskinan.

(2) Indonesia mesti siap benar ~ kesiapan pelaku bisnis & masyarakat; kebijakan & regulasi; serta infrastruktur & konektifitas domestik.

(3) Negosiasi Indonesia harus kuat (tough), jangan sampai kita hanya dapat sedikit. Lagipula negosiasi 12 negara TPP telah tuntas 5 Oktober 2015 lalu.

(4) Mengingat dampak TPP besar bagi ekonomi Indonesia, pemerintah perlu minta pendapat para ekonom, dunia usaha & masyarakat.

“Satu lagi, TPP, seperti juga AIIB, ada sisi geopolitiknya. Pastikan kita bersahabat dengan semua mitra kita, termasuk Amerika, Tiongkok & Jepang,” kata SBY.

SBY pun mengimbau agar jaga politik luar negeri bebas & aktif, serta ‘all directions foreign policy’. “Cegah bersekutu dengan satu negara & berjarak dengan yang lain,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini