Inflasi Manado Tertinggi se-Indonesia

Bisnis.com,02 Nov 2015, 13:49 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Ilustrasi: Pembangunan Jembatan Soekarno di Manado/Bisnis

Kabar24.com, MANADO--Berbeda dengan tren-tren sebelumnya, inflasi Kota Manado tidak hanya menjulang di Pulau Sulawesi tetapi juga mencatatkan angka tertinggi seluruh Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara per Oktober 2015 sebesar 1,49% (month-to-month/mtm) , sedangkan secara nasional justru mengalami deflasi 0,08% (mtm).

Adapun, inflasi year-on-year (yoy) Kota Manado 9,42%, dan inflasi tahun kalender sebesar 3,76% pada periode yang sama.

"Secara umum, kenaikan terbesar disumbangkan oleh kelompok bahan makanan 6,32%, sedangkan kelompok pengeluaran lainnya hanya berkontribusi di bawah 1%," kata Marthedy M. Tenggehi, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulawesi Utara, di Manado, Senin (2/11/2015).

Penyebab kenaikan, ungkapnya, lebih banyak didorong oleh kenaikan harga tomat sayur, daun bawang, dan cabai. Sebaliknya, komoditas beras tidak menyumbangkan kenaikan signifikan kali ini.

"Musim kekeringan yang berkepanjangan membuat sebagian besar petani mengalami gagal panen. Beberapa hari ini sudah hujan dengan intensitas tinggi, saya khawatir itu juga membuat tanaman padi mati," ucapnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara sempat memprediksi komoditas itu masih berpotensi mengerek naik inflasi pada Oktober 2015.

Pasalnya, BI mensinyalir meningkatnya pasokan beras tersebut masih dalam kategori rendah.

Tidak hanya, beberapa kabupaten/kota di Sulut masih belum merealisasikan cadangan beras pemerintah (CBP) padahal musim kekeringan masih terjadi.

“Untuk saat ini, beras masih menjadi ancaman kenaikan inflasi karena terjadi penurunan produksi di daerah lumbung beras misalnya Bolaang Mongondow akibat faktor cuaca,” kata Kepala Perwakilan BI Sulut Peter Jacobs.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini