GREENPEACE INDONESIA: Setop Pembangunan di Lahan Gambut

Bisnis.com,03 Nov 2015, 19:22 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Petugas pemadam kebakaran dibantu personil TNI dan Polri berusaha memadamkan lahan gambut yang terbakar di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Sabtu (5/9)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA --- Lembaga swadaya masyarakat bidang lingkungan, Greenpeace, menegaskan agar berbagai perusahaan menghentikan segera pembangunan di atas lahan gambut karena terkait dengan bencana kebakaran dan kabut asap.

"Semua perusahaan dan pemasok harus segera menghentikan pembukaan hutan dan pembangunan lebih lanjut di atas lahan gambut. Pemantauan aktif kepada pemasok diperlukan untuk memastikan kepatuhan ini," kata Kepala Kampanye Global Hutan Indonesia Greenpeace Indonesia, Bustar Maitar, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Untuk itu, ujar dia, perusahaan pembeli komoditas juga perlu menangguhkan perdagangan dengan pemasok yang masih membuka hutan dan mengeringkan lahan gambut.

Selain itu, ia juga ingin agar lahan gambut segera dibasahi kembali dan diterapkan langkah pengelolaan air lainnya di lahan gambut dengan berdasar pada saran dari ahli gambut independen untuk mengurangi risiko kebakaran.

"Dukung inisiatif satu peta melalui publikasi peta menyeluruh baik dari konsesi yang dimiliki atau konsesi pemasok melalui sistem pemantauan dan peringatan online milik Global Forest Watch," katanya.

Greenpeace juga mendukung penghentian pembukaan hutan dan pembangunan di atas lahan gambut di Indonesia dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk mewujudkannya.

Sebelumnya, Greenpeace menyatakan kabut asap yang terjadi di Indonesia adalah bencana kemanusiaan dan menyatakan seharusnya pemerintah mendorong perwujudan nol deforestasi guna mengatasi hal tersebut.

"Asap adalah bencana kemanusiaan yang dibuat oleh manusia yang memicu krisis lingkungan, mengancam kesehatan jutaan manusia, bahkan menyebabkan kematian dini," kata Juru Kampanye Greenpeace Asia Tenggara, Annisa Rahmawati.

Menurut dia, terjadinya perusakan hutan dalam beberapa dekade terakhir telah mengubah hutan dan lahan gambut di Indonesia menjadi "bom iklim".

Ia menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo harus berdiri bersama dengan perusahaan yang progresif untuk memastikan bahwa keseluruhan industri akan menghentikan kontribusinya dalam menciptakan bencana asap di tahun depan.

Greenpeace juga mengkritik kerja sama pemerintah Indonesia dengan Malaysia terkait kelapa sawit yang dinilai malah menurunkan standar bagi perusahaan kelapa sawit, bukannya memastikan perusahaan-perusahaan tersebut melindungi hutan dan lahan gambut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini