Ini Keluhan Navigat Organic Energy Atas Pengolahan Sampah

Bisnis.com,04 Nov 2015, 12:59 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Pekerja memilah sampah di Tempat Pembuangan Sampah Sementara kawasan Sunter, Jakarta, Selasa (3/11)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Navigat Organic Energy Indonesia, Agus Nugroho mengatakan anggaran melakukan gasifikasi adalah Rp200 miliar.

"Anggaran melakukan gasifikasi itu nilainya sekitar Rp200 miliar," jelas Agus di kantor Ihza dan Ihza Law Firm, Selasa (3/11/2015).

Agus mengatakan ada sejumlah kendala yang dilakukan perusahaan pengelola sampah ini. Agus mengaku, pihaknya mengalami kerugian akibat pendapatan dari hasil pengelolaan sampah menjadi listrik semakin menipis.

"Perusahaan kami sudah tidak mendapat investasi. Sudah tidak bisa lagi menghasilkan 400MW. Yang bisa dihasilkan hanya 2,5MW saja. Ini karena realisasi volume sampah yang masuk mengecil. Realisasi investasi ini bisa membaik kecuali ada adendum dari perjanjian ini," kata Agus.

Agus membeberkan biaya investasi murni dari PT Navigat Organic. Pihaknya membagi tugas dengan PT Godang Tua Jaya untuk menghasilkan listrik dan daur ulang.

Tak hanya itu, Agus mengeluhkan jumlah tipping fee yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI masuk di bawah standar. Di negara lain rata rata US$40 atau US$50.

"Ini dibuat dari biaya operasional yang jumlahnya dibawah Rp100.000 sebelum lelang sudah ada kajian untuk sanitasi. Jadi 20% proyeksi penerimaan langsung dari perusahan kami dan merugi sekarang. Perbankan kami sudan merestruktusasi pendanaan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini