Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO semakin merosot pada Jumat pagi (6/11/2015) setelah stok di Malaysia diprediksi kembali menggelembung ke rekor baru.
Kontrak berjangka CPO untuk Januari 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka melemah 1,02% ke harga 2.324 ringgit per ton.
Komoditas tersebut kemudian sempat jatuh hingga 1,87% ke harga 2.304 ringgit per ton dan diperdagangkan melemah 1,70% ke harga 2.308 ringgit atau Rp7,24 juta per ton pada pukul 10.26 WIB.
Investor melepas kepemilikan kontrak CPO setelah CIMB memprediksi stok CPO di Malaysia mencapai 2,72 juta ton per Oktober atau naik 25% year on year.
David Ng dari Phillip Futures mengatakan kepada Bloomberg bahwa stok CPO meningkat di saat permintaan dari India mulai menyusut.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Januari 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
6/11/2015 (10.26 WIB) | 2.308 | -1,7% |
5/11/2015 | 2.348 | -0,51% |
4/11/2015 | 2.360 | +2,16% |
3/11/2015 | 2.310 | -0,90% |
2/11/2015 | 2.331 | -1,35% |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel