Bisnis.com, JAKARTA—Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) Djakfarudin Junus punya cara unik merayakan HUT RI ke-70.
Di tengah kesibukannya, dia menyempatkan diri blusukan menemui pengrajin sapu ijuk dan sapu lidi serta pemerah susu sapi di Boyolali, Jawa Tengah.
Badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang security printing ini memiliki perhatian besar terhadap para pengrajin kecil dan pelaku usaha mikro.
“Uluran tangan pemerintah dan BUMN sangat mereka butuhkan. Para pengrajin dan pelaku usaha mikro ini menjalankan usahanya di tengah segala keterbatasan, untuk sekadar memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” kata Djakfarudin dalam keterangan resmi, Sabtu (7/11/2015).
Dalam kunjungannya bertepatan dengan HUT RI ke-70 pada 17 Agustus 2015, Djakfaruddin memberikan bantuan dari perusahaan berupa mesin genset. Bantuan tersebut sangat dibutuhkan oleh para pengrajin sapu dan pemerah susu.
Menurutnya, pengrajin sapu ijuk dan sapu lidi di Boyolali membutuhkan pendampingan dan akses terhadap permodalan.
Mereka hanya pernah mendapat pelatihan dari pemerintah daerah setempat dua puluh tahun silam. Kini, mereka membuat produknya sesuai inisiatif dan imajinasi masing-masing, tidak ada standardisasi.
Para pengrajin ini sudah berkali-kali mengajukan pinjaman modal ke bank, tetapi selalu ditolak. Akhirnya mereka meminjam dari lembaga keuangan nonformal yang bunganya besar. “Kondisi itu sangat menghambat kemajuan para pengrajin,” ujarnya.
Kendala yang tak jauh beda dialami para pemerah susu sapi di Boyolali, yang membutuhkan bimbingan dan suntikan modal untuk mengembangkan usahanya. Hingga kini, tak ada lembaga keuangan bank maupun nonbank yang bersedia memberikan pinjaman modal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel