Bisnis.com,JAKARTA—PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memastikan bakal melakukan revaluasi aset sebelum akhir tahun ini.
Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni mengatakan aksi ini dilakukan sejalan dengan pemberian insentif dari pemerintah terkait revaluasi aset melalui paket kebijakan V beberapa waktu lalu.
Dia menilai aksi ini bakal bermanfaat untuk meningkatkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan.
“Kami memutuskan akan mengambil kebijakan untuk revaluasi aset, sekarang masih dalam proses. Kami kejar waktu sebelum akhir tahun karena insentif dari pemerintah,” katanya usai RUPSLB BNI, Senin (9/11/2015).
Seperti diketahui, salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah melalui paket kebijakan jilid V adalah pemangkasan presentase pajak penghasilan (PPh) final revaluasi aset bagi badan usaha milik negara (BUMN), swasta, maupun perorangan.
Apabila pengajuan revaluasi aset dilakukan hingga akhir tahun ini, PPh final revaluasi dipangkas dari 10% menjadi 3%. Sedangkan jika pengajuan revaluasi aset dilakukan pada 1 Januari 2015 hingga 31 Juni 2015 besaran PPh final revaluasi menjadi 4% dan apabila revaluasi diajukan pada 1 Juli 2015 hingga 31 Desember 2016 besaran PPh final revaluasi diturunkan menjadi 6%.
Menurut Baiquni dengan revaluasi aset tersebut, posisi aset dan CAR pada akhir tahun ini bakal bertambah. Sementara hingga kuartal III/2015, total aset emiten berkode BBNI ini senilai Rp456,46 triliun atau naik 11,9% secara tahunan dari Rp408,05 triliun. Adapun CAR perseroan tercatat sebesar 17,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel