Regulator di Asean Siapkan Roadmap Integrasi Asuransi

Bisnis.com,12 Nov 2015, 19:14 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
Asuransi/orixinsurance.com

Bisnis.com, JAKARTA - Regulator industri asuransi di kawasan Asia Tenggara menyepakati pembentukan Asean Insurance Forum untuk mendorong integrasi sektor tersebut saat berlakunya Asean Economic Community pada akhir tahun ini.

Lembaga yang akan mengawal pengembangan liberalisasi khusus industri asuransi di kawasan Asia Tenggara ini dicetuskan saat perhelatan Asean Insurance Regulators' Meeting (AIRM) ke-18 di Kamboja, pada akhir Oktober lalu.

Edy Setiadi, Deputi Komisioner Pengawas IKNB I Otoritas Jasa Keuangan, menjelaskan Asean Insurance Forum (AIF) akan mulai bekerja pada awal 2016.

"Pada Januari atau Februari 2016 forum ini akan mulai beroperasi," ujarnya seperti dikutip Bisnis.com, Kamis (12/11/2015).

Edy menjelaskan pembentukan lembaga ini diharapkan dapat memantapkan proses integrasi industri asuransi di Asia Tenggara, terutama dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asean. Apalagi, sebutnya, lembaga serupa bagi sektor perbankan dan pasar modal sebenarnya sudah lebih dulu ada.

Dengan begitu, AIF nantinya akan menjadi lembaga yang mengakomodir seluruh regulator asuransi di Asia Tenggara.

"Perlu ada kesepahaman, karena setiap negara punya aturan masing-masing," kata Edy.

Lebih lanjut, dia menjelaskan AIF akan menjadi lembaga bersama yang bakal menentukan roadmap pengembangan liberalisasi asuransi di Asia Tenggara.

Edy menjelaskan sejumlah hal terkait, integrasi, finansial literasi dan stabilitas industri asuransi, akan dibahas dengan target dan rencana kerja pengembangan ke depan. Pasalnya, Edi mengatakan integrasi industri asuransi memerlukan waktu, meskipun MEA sudah akan berlaku pada akhir tahun ini.

Salah satu poin dalam AIRM ke-18 yang mendesak direalisasikan, sambung  Edy, adalah penerapan integrasi asuransi pada sektor marineaviation dan transit/transportation (MAT). Sektor-sektor tersebut dinilai paling sering bersinggungan dalam implementasi MEA.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini