KONTRASEPSI: Penggunaan Capai 290 Juta Perempuan

Bisnis.com,13 Nov 2015, 08:38 WIB
Penulis: Anugerah Perkasa
Kabar24.com, JAKARTA -- Family Planning (FP)2020 menyatakan 290 juta perempuan dan gadis menggunakan kontrasepsi, terutama di negara-negara miskin yang terletak di Asia dan Afrika.
 
Laporan FP2020 menyatakan jumlah jutaan para perempuan dan gadis menggunakan kontrasepsi untuk menghindari kehamilan, merupakan lonjakan sekitar 24,4 juta sejak 2012. Jumlah tambahan itu membuat perempuan terhindar dari sekitar 80 juta kehamilan yang tak diinginkan, aborsi yang tak aman dan 111.000 kematian ibu.   
 
Laporan itu juga mengungkapkan keluarga berencana semakin menjadi prioritas pembangunan global, di mana negara-negara donor telah meningkatkan pendanaannya sebanyak 1/3 sejak 2012. Amerika Serikat sendiri menyediakan donor terbesar pada tahun lalu yakni US$636,6 juta, hampir separuh dari total pendanaan bilatera. Sedangkan tempat kedua diraih oleh Inggris yakni US$327, 6 juta.
 
"Meskipun terdapat kemajuan, masih ada jutaan perempuan yang ingin menghindari atau menunda kehamilan, tetapi tidak dapat mengakses informasi dan alat untuk melakukan hal itu," demikian laporan FP2020 yang dikutip Bisnis.com, Jumat (13/11/2015).
 
Babatunde Osotimehin, Direktur Eksekutif UN Populations Fund, menuturkan ini adalah tahun yang penting dalam pembangunan global. Dengan adanya peluncuran Sustainable Development Goals dan memperluas pembiayaan, sambungnya, pihaknya akan memiliki kesempatan untuk memetakan dunia yang diinginkan. 
 
"Akses terhadap keluarga berencana secara sukarela akan menyelamatkan dan mengubah kehidupan," kata Osotimethin. "Ketika jutaan perempuan memiliki akses ke alat kontrasepsi modern, mereka perlu memilih kapan dan berapa banyak anak yang ingin dimiliki, kita akan semua akan lebih dekat mencapai tujuan bersama." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini