Ini Rahasia Bisnis Fesyen Poppy Putri

Bisnis.com,14 Nov 2015, 04:30 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Poppy Putri/Twitter
Bisnis.com, JAKARTA - Presenter Poppy Putri telah memiliki label fesyennya sendiri, yakni Pop Label. Bisnis yang telah berjalan sejak lima tahun lalu ini, rupanya berawal dari hobinya merancang busana.
 
Pembawa acara Seleb Expos Infotainment ini menuturkan hobi merancang busana rupanya tidak lepas dari bakat sang Ibu yang juga suka merancang busana.
 
Saat itu, rancangan busananya hanya dipakai untuk diri sendiri. Namun seperti gayung bersambut, teman-teman artis pun mulai melirik rancangannya.
 
Poppy tidak membatasi segmen konsumennya. Menurutnya, rancangan busananya tepat digunakan mulai dari remaja hingga yang sudah berumur. Tidak jarang, dia menerima pesanan dari keluarga pejabat, menteri, dan artis. Diantara yang menjadi pelanggannya a.l. mantan anggota DPR dan presenter Inggrid Kansil, penyanyi dangdut Nassar, artis Marini Zumarnis, hingga diva Titi DJ.
 
Meski memiliki pelanggan dari kalangan jetset, tetapi labelnya tidak mematok harga tinggi. Harga busana rancangannya mulai dari Rp1 juta, tetapi tergantung pesanan. Pada moment tertentu, dia dapat kebanjiran pesanan. Bahkan, saat bulan Ramadhan omsetnya mencapai Rp400 juta.
 
"Saat itu saya langsung turun tangan sendiri untuk membeli kainnya. Sebab, mengandalkan dua pegawai tidak cukup. Bahkan, saya sudah menutup order sejak dua minggu sebelum Ramadhan," katanya.
 
Rancangan Poppy banyak mengangkat kain khas Indonesia dalam setiap hasil rancangannya. Dia melakukan kombinasi pada kain tradisional Indonesia, sehingga tampil dengan rancangan yang lebih modern. Salah satu rancangannya adalah busana ready to wear Kaftan Ulos.
 
Sebagai perancang busana, Poppy dibantu oleh empat penjahit, dua orang khusus pada payet, kurir. Sementara lokasi produksi masih dilakukan di rumahnya. Hasil rancangannya memiliki karakter anggun khas Indonesia, etnik karena mengangkat kain tradisional Indonesia, dan lebih tertutup. Maka tidak salah jika busana rancangannya pernah dipakai sebagai salah satu kostum utama pada pemilihan Puteri Melayu di Malaysia.
 
Baginya, tantangan bagi fashion designer adalah berkreativitas mengikuti perkembangan zaman. Apalagi, perputaran dunia fashion berkembang secara cepat.
 
"Yang nyesek itu saat ada orang yang mencontek rancangan saya dan menggunakan Pop Label. Sementara itu bukan aku yang buat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini