Nilai Impor US$11,06 Miliar per Oktober, Ini 3 Negara Pemasok Terbesar ke Indonesia

Bisnis.com,16 Nov 2015, 22:55 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin memberikan penjelasan perkembangan ekspor dan impor Indonesia, di Jakarta/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik mencatat nilai impor pada bulan Oktober 2015 mencapai US$11,06 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan nilai nilai impor pada bulan Oktober 2015 yang mencapai US$11,06 miliar mengalami penurunan sebesar 4,27% (m-t-m) atau senilai US$493 juta dari bulan September yang senilai US$11,55 miliar.

Nilai impor bulan Oktober ini mengalami penurunan tajam sebesar 27,81% (y-o-y) bila dibandingkan Oktober 2014 yang tercatat senilai US$15,32 miliar.

Sementara itu secara kumulatif, Januari-Oktober 2015 impor perdagangan RI mencapai US$119,05 miliar.

Suryamin menambahkan menurut asal barang utama, terdapat 13 negara utama yang memasok barang ke Indonesia dari Januari hingga Oktober 2015 dengan nilai US$78,36 miliar.

Dari 13 negara utama tersebut, negara China merupakan negara pemasok terbesar barang-barang ke Indonesia.

Sepanjang Januari hingga Oktober 2015 impor RI dari China senilai US$23,82 miliar dollar AS atau pangsa pasarnya yakni 24,34%.

"Impor ini dibandingkan Januari-Oktober 2014 masih naik 64,39% tetapi month to month sudah turun 6,95%.," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung BPS, Senin (16/11/2015).

Negara kedua impor yakni Jepang yang mencapai US$11,31 miliar atau share sebesar 11,55% dannegara impor terbesar ketiga yaitu Singapura yang mencapai US$7,31 miliar.

Di kawasan Asean, impor RI dari negara-negara Asean pada periode Januari hingga Oktober mencapai US$21,43 miliar, turun 14,97% dibandingkan periode sama 2014.

"Sementara impor RI dari negara-negara Uni Eropa sepanjang Januari-Oktober 2015 US$9,51 miliar. Angka ini juga turun 12,16% dibandingkan periode sama 2014," kata Suryamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini