Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja memproyeksikan Gubernur dan Deputi Gubernur Bank Indonesia masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 7,5%.
"Prediksi saya BI Rate masih tetap karena masih menunggu Fed Fund Rate [FFR]," jelas Jahja di Jakarta, Selasa (17/11/2015).
Ke depannya, Jahja juga memproyeksi suku bunga acuan bank sentral tersebut masih akan bergantung pada posisi FFR.
Jika FFR naik 25 basis poin (bps) dan ada sinyal posisi tersebut bertahan 3--6 bulan ke depan, maka pasar akan cenderung lebih tenang.
Namun, jika tren FFR naik 25 bps tiap bulan, sebut Jahja, maka dampak ke nilai tukar akan sangat terasa. "Jadi mau tak mau BI Rate akan menyesuaikan. Kalau FFR naik, masa kita [BI Rate] turun."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel