HARGA TEMBAGA: Dolar AS dan Permintaan Jadi Penekan Utama

Bisnis.com,17 Nov 2015, 18:30 WIB
Penulis: Surya Rianto
Tembaga/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga tembaga mencatatkan level terendah sejak 2009 setelah indeks dolar AS kian kuat mendekati level 100. Di sisi lain, permintaan China yang lesu masih menjadi sentimen negatif yang menekan harga komoditas logam industri itu untuk jangka panjang.
 
Pada perdagangan hari ini sampai pukul 17:50 WIB, harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 2,1% menjadi US$4.590 per ton. Adapun, harga tembaga berjangka di New York Commodity Exchange (Comex) turun 0,5% menjadi US$2,1 per pon atau US$4.620 per ton.

Ric Spooner, Kepala Strategi Pasar CMC Market Asia Pasific Pty., mengatakan posisi pasokan yang masih tinggi menandakan permintaan memang belum tumbuh. Kondisi ini juga terus membawa harga tembaga terjun ke level terendah.

“Ada sebuah pandangan bahwa langkah China untuk membangkitkan perekonomian cenderung setengah-setengah,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (17/11).

Selain itu, indeks dolar AS yang bergerak terus menguat juga memberikan tekanan terhadap harga komoditas logam termasuk tembaga. Sampai perdagangan kemarin, indeks dolar AS naik tipis sebesar 0,06% menjadi 99,504.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini