JK: APEC dan Aliansi Pasifik Perlu Atasi Tantangan Mobilitas dan Biaya Logistik

Bisnis.com,18 Nov 2015, 23:04 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Wapres JK dan Presiden Obama nampak sedang berbincang./twitter.com-@Pak_JK

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan negara anggota APEC da Aliansi Pasifik perlu bekerja sama menjawab tantangan mobilitas dan tingginya biaya logistik akibat kondisi geografis yang unik.

Hal ini dikatakannya dalam pertemuan Aliansi Pasifik di sela sela rangkaian Pertemuan APEC di Manila, Filipina, Rabu (18/11/2015) seperti disampaikan Kemlu dalam rilisnya.

“Kerja sama ini dapat dilakukan melalui inisiatif bersama penyederhanaan peraturan yang menghambat konektivitas antar masyarakat dan pertumbuhan perdagangan. Dengan demikian kita perlu memperbaiki konektivitas dari dan menuju kawasan terpencil” katanya.

Pada pertemuan tersebut, Wapres JK juga menekankan bahwa APEC dan Aliansi Pasifik harus bekerja sama dalam peningkatan ketahanan pangan yang merupakan satu tantangan baik bagi produsen maupun konsumen.

“Kita perlu membahas cara memberdayakan petani dan nelayan kecil dan mengintegrasikan mereka dalam rantai pasokan global,” katanya.

Selain itu JK juga menekankan pentingnya kerja sama usaha dan investasi yang lebih erat antar sektor swasta di dua kawasan.

Dia mengusulkan agar APEC dan Pacific Alliance memfasilitasi forum konsultasi berkala antara ABAC dan Konsil Dagang Aliansi Pasifik (CEAP).

Aliansi Pasifik adalah sebuah inisiatif integrasi kawasan Amerika Latin, beranggotakan Chile, Kolombia, Meksiko, dan Peru, yang didirikan pada April 2011. Tujuan Aliansi Pasifik  untuk mendorong terwujudnya pergerakan bebas di sektor barang dan jasa, serta sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Aliansi Pasifik juga dimaksudkan untuk mendorong perumbuhan ekonomi, pembangunan, dan daya saing para anggotanya. Indonesia menjadi peninjau Aliansi Pasifik pada Juni 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini