Bisnis.com, MANGUPURA--Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia atau Asippindo bertekad akan memperjuangkan soal rating dan pendampingan bagi UMKM dalam sidang konferensi tahunan Asian Credit Supplementation Institution Confederation (ACSIC).
Ketum Asippindo Diding S Anwar mengatakan dalam sidang ACSIC dua hari ke depan, dua poin itu akan diperjuangkan, karena dinilai sebagai muatan untuk keberlangsungan industri penjaminan industri perkreditan nasional ke depan.
“Pertama Ratting UMKM, karena UMKM ini kalau sudah mendapatkan akses permodalan pembiayaan dari bank dan non bank, nanti mereka itu bisa naik kelas, dari kecil ke menengah dan kita harapkan menjadi besar, kedua kami perjuangkan soal pendampingan,” kata dia di Nusa Dua, Selasa (17/11/2015).
Diding mengatakan upaya pendampingan yang diperjuangkan lembaganya dianggap penting untuk menaikan taraf UMKM agar lebih berkembang. Tujuannya, agar UMKM yang sudah mendapatkan modal dapat tetap bersaing dengan UMKM lain semisal dalam hal mengemas produk.
Dalam prakteknya ia mengusulkan agar pendamping UMKM melibatkan sektor media dan kalangan akademis kampus melalui mahasisnya untuk membuat klinik bisnis dalam menggerakan ekonomi masyarakat.
"Saya baru lihat di Brawijaya (Universitas BRawijaya), UGM, UI dan klinik bisnis itu beda-beda arahnya,” ungkap Diding yang juga Direktur Utama PT Jamkrindo (Persero) ini.
Sementara itu, Thailand akhirnya didapuk menjadi tempat berikutnya pelaksanaan konferensi tahunan ACSIC tahun depan. Keputusan itu dihasilkan dalam chief delegates meeting yang diputuskan hari ini.
Menurutnya, salah satu agenda pembahasan konferensi tahunan ACSIC tahun ini menentukan mengenai tempat dan pelaksanaan konferensi dan seminar ACSIC berikutnya. Selain itu, agenda kegiatan dilanjutkan dengan melakukan pembahasan penting mengenai isu terkini penjaminan kredit di tiap negara yang akan dilakukan mulai besok hingga dua hari ke depan.
“Kalau saya berharap mampu menghasilkan solusi-solusi yang lebih excelen lagi terutama bagi UMKM,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel