Ini Tantangan Industri Keuangan pada 2016 Menurut OJK

Bisnis.com,19 Nov 2015, 17:31 WIB
Penulis: Yanita Petriella
OJK Logo

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan memaparkan ada sejumlah tantangan ekonomi serta industri keuangan nasional yang akan dihadapi Indonesia pada 2016.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan ada sejumlah tantangan yang di hadapi industri keuangan nasional pada 2016 yakni pemulihan ekonomi di beberapa negara maju yang masih berjalan lambat, khususnya pemulihan perekonomian China yang hingga saat ini masih dibayangi oleh ketidakpastian.

Selain itu, pelemahan kinerja keuangan korporasi nasional di semester II/ 2015 ini masih berlanjut akibat dampak pelambatan perekonomian global dan domestik.

"Tantangan lainnya yakni kenaikan Fed Funds Rate yang hingga saat ini masih dipenuhi dengan ketidakpastian," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Di tengah berbagai tantangan akan dihadapi pada 2016, Muliaman memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bergerak lebih baik dibandingkan tahun 2015.

"Berbagai organisasi internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi indonesia akan berada di kisaran 5,1% dari IMF hingga 5,4% dari ADB, sementara tingkat inflasi akan berkisar 5,1% oleh ADB hingga 6,3% prediksi dari OECD," ucapnya.

Sementara itu, lanjutnya, tekanan arus dana keluar atau outflow dari transaksi investor asing di pasar modal Indonesia diperkirakan akan terus menurun.

Hal itu seiring antisipasi yang telah dilakukan investor terhadap ketidakpastian kenaikan suku bunga The Fed.

Muliaman memproyeksikan risiko kredit dan risiko pasar yang dihadapi lembaga keuangan domestik akan tetap stabil pada tahun depan.

"Hal itu seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi domestik dan volatilitas yang terkendali di pasar keuangan domestik," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini