Wisata Bercinta Disukai Orang Asing Berkantong Tebal

Bisnis.com,20 Nov 2015, 06:51 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi-aksesori khas India/Didiswardrobe

Kabar24.com, JAKARTA-- Organisasi perjuangan perempuan muslim menyebut, praktik wisata bercinta selama sebulan di Hyderabad, salah satu kota di bagian selatan India, kini marak.

Praktik, yang di Indonesia dikenal dengan kawin kontrak, ini biasanya dilakukan orang asing kaya, agen-agen lokal, dan Qazis--imam muslim yang ditunjuk pemerintah--mengeksploitasi kemiskinan dengan menikahi gadis-gadis muslim.

Padahal, praktik ini ilegal di India dan Islam melarangnya. SIMAK: Ahok Mau Gelontorkan Rp1 Triliun untuk Bekasi

Seorang korban, Nausheen Tobassum, mengungkapkan, telah melarikan diri dari rumah bulan lalu. Dia melarikan diri setelah orangtuanya memaksa Nausheen menikah dengan seorang pria tengah umur asal Sudan, yang telah membayar 1.200 pound sterling atau lebih dari Rp25 juta untuk menjadi istrinya selama empat minggu.

Nausheen mengatakan kepada polisi, dia dibawa oleh bibinya ke sebuah hotel, di mana dia dan tiga gadis remaja lainnya dikenalkan kepada seorang eksekutif perusahaan minyak Sudan.

SIMAK: Foto Warga China-Norwegia yang Ditembak Mati ISIS

 

Mempelai pria tersebut, sebagaimana dilansir Telegraph, adalah Usama Ibrahim Mohammed, 44, telah menikah dan memiliki dua anak di Khartoum.

Menurut Polisi setempat, Inspektur Vijay Kumar, Nausheen telah membayar 1.200 pound sterling pada bibi gadis Mumtaz Begum, dan pada gilirannya akan membayar 70.000 rupee untuk orangtua, 5.000 rupee untuk Qazi yang menikahkan, 5.000 rupee untuk seorang penerjemah Urdu, dan 20.000 rupee gadis yang dinikahi.

Sertifikat Perkawinan

Sertifikat pernikahan muncul dengan nama 'Talaknama', yang memuat catatan tentang perceraian pada akhir libur pengantin pria.

"Keesokan harinya, dia datang ke rumah gadis korban dan memintanya untuk melakukan hubungan seks, tapi dia menolak. Dia adalah seorang gadis muda dan laki-laki itu lebih tua dari ayahnya," kata Inspektur Kumar kepada The Telegraph, Kamis (19/11/2015).

Inspektur Kumar mengatakan ada puluhan kawin kontrak jangka pendek ilegal yang berlangsung di Hyderabad. SIMAK: “Spectre”, di India Adegan Cium Dipangkas 50%

 "Jika pria Sudan ingin berhubungan seks, dia harus membayar tiga kali lebih banyak (di Sudan) karena jumlah anak perempuan jauh lebih sedikit di sana, atau dia harus mengambil istri kedua. Di India, gadis-gadis muncul dengan biaya yang lebih murah dan mereka cantik," kata Kumar.

Dikatakan, para pengunjung ingin menikah, meski sementara karena mereka percaya prostitusi dilarang dalam Islam. Sedangkan, keluarga miskin setuju terhadap kontrak pernikahan, karena mereka memiliki banyak anak perempuan, dan tidak mampu membiayai semua pernikahan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini