PROYEKSI KINERJA 2016: Asuransi Syariah Sanggup Tumbuh 30%

Bisnis.com,23 Nov 2015, 09:36 WIB
Penulis: Irene Agustine
Ilustrasi/orixinsurance.com

Bisnis.com, JAKARTA– Berlakunya roadmap IKNB Syariah diprediksi bakal mendorong pertumbuhan industri asuransi syariah hingga 30% pada 2016 kendati kontribusi bruto nasional masih tumbuh melambat sampai triwulan III/2015.

Adi Permana, Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mengatakan salah satu fokus roadmap, yaitu penguatan kapasitas bisnis menjadi pemicu walaupun pertumbuhan diyakini tidak akan sebesar pada periode 2010-2013 lalu.

“Sejumlah poin yang diatur dalam roadmap ini untuk penguatan bisnis syariah, sehingga kami meyakini bisa tumbuh sekitar 10-30% tahun depan,” katanya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan fokus yang diatur dalam roadmap untuk penguatan bisnis syariah antara lain sinergi antar kelembagaan IKNB syariah, pengembangan infrastruktur dan peningkatan sosialisasi untuk penetrasi asuransi syariah.

Cara konkretnya, antara lain pengembangan 10 juta agen syariah dan mikro sampai lima tahun kedepan serta rencana aturan bagi agen untuk dapat memasarkan produk dari dua jenis asuransi yang berbeda.

Dengan berbagai cara tersebut dan asumsi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, Adi optimistis market share asuransi syariah dari sisi aset dapat meningkat 5,5-7% pada tahun depan dari posisi akhir tahun lalu 3,99%.

“Selain itu, industri masih menjanjikan dengan penambahan pemain baru, baik untuk full pledged ataupun UUS (Unit Usaha Syariah),” ujarnya.

Sampai September 2015, jumlah pemain asuransi syariah berbentuk full pledged baru mencapai 7 perusahaan sedangkan UUS mencapai 41 perusahaan.

Dari jumlah itu, aset industri asuransi syariah mencapai Rp23,64 triliun atau tumbuh 14,27% year on year sedangkan kontribusi bruto syariah mencapai Rp7,65 triliun atau tumbuh 13,07% year on year.

Kendati demikian, peningkatan aset sampai triwulan III/2015 hanya seperlima dari rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir yaitu 52,18%. Adapun, peningkatan kontribusi hanya setengah dari pertumbuhan rata-rata dalam lima tahun terakhir sebesar 33,83%.

Sampai akhir tahun, Adi memperkirakan faktor perlambatan ekonomi membuat realisasi kontribusi bruto bakal sedikit dibawah target tahun ini yaitu 15,59%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini