SAMPURASUN DIPELESETKAN: Ridwan Kamil Minta Habib Rizieq Minta Maaf

Bisnis.com,25 Nov 2015, 16:14 WIB
Penulis: Newswire
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil/Antara

Kabar24.com, JAKARTA -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengomentari ceramah pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang dianggap menghina budaya adat Sunda.
 
"Tidak semestinya kultur-kultur yang ada di Nusantara dijadikan bercandaan yang tidak pada tempatnya. Kalau Habib Rizieq menjadikan itu sebagai lelucon, tidak lucu," kata Ridwan Kamil di Rancanumpang, Gedebage, Kota Bandung, Rabu, 25 November 2015.

Saat berceramah di Purwakarta pada pertengahan November lalu, Rizieq mempelesetkan salam sampurasun menjadi campur racun. Berbagai kelompok masyarakat Sunda menganggap ceramah itu menghina adat mereka. Video itu diunggah di YouTube dengan judul "Rizieq Shihab: Sampurasun? Campur Racuuun!" oleh akun yang menggunakan nama Muhammad Nazar.

Karena dianggap menghina, Ridwan Kamil mengatakan Rizieq harus meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat adat Sunda. "Kalau niatnya cuma buat guyon, itu bukan pada tempatnya. Jadi saya harap Habib Rizieq meminta maaf ke masyarakat Sunda," katanya.

Ridwan Kamil yang berupaya melestarikan bahasa dan budaya Sunda dengan cara menghadirkan program hari Rabu Nyunda mengatakan, arti kata sampurasun adalah baik. "Sampurasun itu artinya keberkahan untuk kita dan alam semesta, jadi maksudnya itu baik. Dalam bahasa Sunda kuno itu artinya sama dengan waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," katanya.

Ridwan Kamil membantah jika sampurasun dikatakan mengesampingkan salam dalam agama Islam. Menurut dia, setiap acara-acara resmi, beberapa salam diucapkan setelah assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

"Dalam pidato juga sering diucapkan salam sejahtera untuk umat Kristiani. Om swastiastu untuk buat umat Hindu, sampurasun untuk masyarakat lokal. Islam rahmatan lil alamin,"

Ridwan Kamil mengatakan semestinya Islam tetap memberi ruang-ruang untuk hal yang baik. "Sampurasun apa jeleknya? Artinya juga sangat baik. Ini terjadi biasanya karena ketidaktahuan yang melahirkan ketidakpedulian," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini