Victor Frankenstein: Ketika Penemuan Ilmiah Melahirkan Monster

Bisnis.com,26 Nov 2015, 13:11 WIB
Penulis: Duwi Setiya Ariyanti
Victor Frankenstein/

Bisnis.com, JAKARTA—Sutradara Paul McGuigan menceritakan bagaimana karakter Frankenstein yang terkadang dipilih menjadi sosok menyeramkan pada perayaan Halloween itu melalui Film Victor Frankenstein.

Cerita berawal dari sebuah kelompok sirkus di London. Di kelompok itu, terdapat seorang badut bungkuk (Daniel Radcliffe) yang kerap menjadi sasaran para pemain sirkus lain. Dia disakiti untuk menarik tawa penonton. Berbeda dengan pekerjaannya, dia ternyata memiliki ketertarikan terhadap anatomi manusia. 

Hingga sebuah kejadian yang akhirnya mengungkap kemampuan lainnya. Lorelei (Jessica Brown Frindlay), yang sedang berakrobat tiba-tiba terjatuh dan kehilangan kesadaran. Lorelei yang jatuh dari ketinggian menderita cedera tulang yang menyebabkannya tak bisa bernapas untuk beberapa saat. 

Di tempat yang sama, seorang mahasiswa di bidang medis Victor Frankenstein (James McAvoy) sedang mengamati. Victor lantas terpukau saat melihat badut sirkus ingin mengobati gadis yang terjatuh itu. Menggunakan pengetahuannya di bidang anatomi, Victor dan badut bekerja sama memulihkan kembali kondisi Lorelei dengan memperbaiki susunan tulangnya. Hanya dalam hitungan detik, Lorelei kembali sadar.

Keberhasilan itu ternyata menjadi titik awal kehidupan baru badut bungkuk. Bukannya mendapat pujian, badut bungkuk justru harus menyaksikan buku-bukunya dibakar dan dikurung anggota kelompok sikus. Kesempatan bertemu badut bungkuk yang memahami anatomi manusia itu tak dilewatkan begitu saja oleh Victor. Dia lantas membebaskan badut bungkuk dari kurungan. 

Badut bungkuk mengawali kehidupan barunya saat beban di punggungnya diangkat, Victor mengobati dengan mengeluarkan cairan dan memperbaiki bentuk punggungnya. Dengan tampilan yang seperti ini Victor memberikan nama Igor sebagai nama baru baginya. Igor sendiri adalah nama seorang pemuda yang hidup bersamanya dan merupakan seorang pecandu morfin. 

Victor membutuhkan rekan untuk membantunya menuntaskan penelitian tentang membangkitkan makhluk hidup yang telah mati. Dia pun menunjukkan kepada Igor bagaimana sepasang mata mayat bisa kembali berkedip dengan listrik sebagai perangsangnya. Melihat demonstrasi itu, Igor bisa mengoreksi kelemahan Victor. Saraf pada mata tersebut berantakan dan membuatnya belum mirip dengan mata manusia pada umumnya. 

Tak puas, keduanya lantas membuat eksperimen yang lebih besar. Seekor simpanse menjadi giliran berikutnya. Tapi Igor tak tahu dari mana tubuh-tubuh itu berasal. Inspektur Turpin (Andrew Scott) mengendus aksi Victor yang kerap mencuri organ tubuh hewan dan manusia untuk eksperimennya. Dia terus mengamati aksi Victor termasuk temuan di Sirkus berupa tangan hewan. Baik Igor maupun Victor menjadi buronan.

Di sisi lain, Igor yang telah keluar dari sirkus kembali dengan Lorelei yang juga meninggalkan Sirkus. Igor yang menyukai Lorelei akhirnya mempunyai kesempatan untuk semakin dekat. Igor juga mengundangnya datang ke demonstrasi temuan terbaru dari simpanse mati. Victor pun mengundang banyak orang termasuk Finnegan (Freddie Fox) salah satu keluarga terkaya di Inggris. 

Meskipun membuat kampusnya berantakan karena mayat simpanse yang dihidupkan ternyata berlaku lebih liar dan buas, Finnegan tertarik untuk menggunakan kemampuan Victor. Dia pun menawarkan berbagai fasilitas agar Victor membuat eksperimen yang lebih besar lagi yaitu menggunakan tubuh manusia.

Di sisi lain, Igor menghadapi keraguan bahwa eksperimen kali ini akan menjadi terobosan. Pasalnya, keduanya mendesain manusia yang besar dengan dua jantung dan dua pasang paru-paru. Apalagi, setelah Igor menemukan pemilik nama Igor sebelumnya yaitu si pecandu morfin ternyata dibekukan Victor dengan kedua matanya yang hilang. Anatomi memang hal yang menarik baginya. Victor juga telah membuatnya memulai kehidupan baru yang mengubahnya keluar dari badut bungkuk. Tapi apa memang tujuan Victor untuk menghidupkan kembali mayat sekadar demi penemuan di bidang ilmiah?

Cerita yang diangkat dari novel karya Mary Shelley menggambarkan suasana di Inggris era 1800-an. Berbeda dengan monster besar dengan jahitan di beberapa di tubuhnya, film ini menunjukkan bagaimana persahabatan dua orang yang memiliki minat yang sama. James dengan sikap anehnya dan Daniel dengan sikap baik namun tak punya cukup keberanian ternyata bisa menyatu. Namun, di beberapa sisi Daniel kerap lupa dengan caranya berjalan. Terkadang, dia berjalan dengan tubuh tegak dan memiringkan bahunya seolah-olah masih terbawa dengan karakter badut bungkuk yang baru disembuhkan.

Sisi menariknya, film ini diceritakan dari sudut pandang badut bungkuk. Alhasil, nuansa drama sangat kental dan menggambarkan bromance antara keduanya. Tapi latar cukup menegangkan membungkus hubungan pertemanan kedua orang yang ada di balik monster ini dengan pencahayaan temaram. Beberapa adegan saat anatomi tubuh tersaji tak akan mengurangi ketertarikan untuk menyaksikan film ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini