Jokowi Geleng-geleng Mendengar Keuntungan Digital Ekonomi yang Capai Triliunan

Bisnis.com,26 Nov 2015, 19:50 WIB
Penulis: Ana Noviani
Ilustrasi teknologi digital/freshconsulting.com

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo manilai ekonomi digital akan menjadi mesin pendorong ekonomi nasional dalam beberapa tahun ke depan.

Presiden Jokowi mengatakan apabila disuntik dan didorong, ekonomi berbasis inovasi digital mampu melompat dan menguasai ekonomi nasional.

Mengutip kajian Ernst & Young, lanjutnya, potensi digital ekonomi di Indonesia saat ini mencapai US$13 miliar. Potensi tersebut diproyeksi melonjak menjadi US$130 miliar pada 2020.

"Saya kira memang ekonomi ke depan berkaitan dengan digital ekonomi, online store akan sangat menggerakkan ekonomi kita," kata Jokowi di JCC, Kamis (26/11/2015).

Kesuksesan digital ekonomi, khususnya e-commerce, sudah dirasakan oleh platform belanja online multinasional, seperti OLX dan Alibaba. "Saya pernah baca salah satu dari itu untungnya Rp80 triliun setahun, geleng-geleng saya, dan pemiliknya anak-anak muda semuanya," imbuhnya.

Presiden berharap digital ekonomi juga berkembang sehingga dapat menyentuh warung dan pasar tradisional di pelosok-pelosok Tanah Air melalui suatu aplikasi atau situs e-commerce.

"Negara kita ini punya 17.000 pulau, kalau koneksinya sangat baik akan memudahkan arus barang, arus uang, keluar masuk kabupaten, kota dan daerah," lanjutnya.

Setelah berdiskusi dengan sejumlah pelaku digital ekonomi lokal, presiden mengaku optimistis mereka dapat bersaing dan berkompetisi di level global. Pemerintah pun mengaku siap untuk mendukung melalui program produktif di Badan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Komunikasi, Informasi, dan Telekomunikasi.

"Setelah mereka cerita, saya yakin mereka bisa nyaplok pasar digital ekonomi," pungkas Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi mendapat pertanyaan dari pendiri Bukalapak.com Achmad Zaky tentang visi dan misi pemerintah dalam memajukan industri berbasis inovasi digital di Indonesia.

Sebagai pendiri platform e-commerce, Zaky mengaku tidak takut untuk berkompetisi dengan perusahaan asing yang bergerak di sektor yang sama.

Kendati demikian, Zaky mengeluhkan sulitnya mendapatkan sumber daya manusia lokal yang memiliki kemampuan mumpuni di sektor IT. Akibatnya, perusahaan e-commerce kerap mempekerjakan tenaga kerja asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini