MENKEU: Proyeksi Terburuk Defisit APBNP 2015 Maksimal 2,7%

Bisnis.com,27 Nov 2015, 23:36 WIB
Penulis: Newswire
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kiri) bersama Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo (kanan) memaparkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 di Jakarta, Selasa (3/11). Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajaran Kabinet Kerja yang memiliki belanja modal infrastruktur mulai melakukan tender dan lelang untuk mempercepat proses penyerapan dana APBN 2016. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan proyeksi terburuk defisit anggaran 2015 bisa mencapai 2,7% terhadap PDB, bila penerimaan pajak tidak sesuai harapan.

"Itu 2,7% kalau worst case-nya," katanya di Jakarta, Jumat.

Menkeu mengatakan hal tersebut bisa terjadi dengan mempertimbangkan penerimaan pajak pada akhir tahun hanya mencapai kisaran 85 persen-87 persen atau jauh dari target dalam APBN-Perubahan Rp1.294 triliun.

Proyeksi penerimaan pajak tersebut telah mempertimbangkan shortfall dari pajak dan bea cukai yang maksimal mencapai Rp180 triliun, karena berbagai alasan, salah satunya akibat turunnya harga komoditas dunia.

Solusi yang disiapkan agar defisit anggaran tidak makin melebar adalah dengan menambah pembiayaan melalui penerbitan surat utang maupun menarik pinjaman dari lembaga multilateral yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

"Kita menambah pembiayaan, sesuai dengan defisit. (Pinjaman) ini belum ditarik semua, tapi pokoknya sudah ada tambahan sesuai kebutuhan," ujar Menkeu.

Sebelumnya, defisit anggaran diperkirakan hanya melebar 2,23% terhadap PDB, dari proyeksi awal dalam APBN-Perubahan 2015 sebesar 1,9% terhadap PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini