Di Kota Besar Ini Nasi Rames jadi Pemicu Inflasi Bulan Lalu

Bisnis.com,01 Des 2015, 13:03 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Penjual nasi rames di warung tegal/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Penaikan harga-harga (inflasi) di wilayah DKI Jakarta pada November 2015 mencapai 0,12%. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, nilai tersebut menyebabkan laju inflasi sepanjang 2015 mencapai 2,56% dan laju inflasi tahun ke tahun (y-o-y) berkisar 5,38%. 

Kepala BPS DKI Jakarta Nyoto Widodo mengatakan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada bulan lalu adalah nasi dengan lauk pauk, yakni 0,0448%. 

"Mungkin karena harga nasi rames di beberapa rumah makan naik makanya inflasi terkerek," ujarnya di Kantor BPS DKI Jakarta, Selasa (1/12/2015). 

Selain komoditi Nasi dan lauk pauk, faktor pendorong Inflasi pada November 2015 terjadi karena adanya kenaikan harga sewa rumah (0,0282%), kontrak rumah (0,0183%), tarif jalan tol (0,0141%), telur ayam ras (0,0139%), dan sayur-sayuran (0,0133%). 

"Meski ada kenaikan, secara umum situasi dinilai cenderung stabil. Ini sudah sesuai dengan prediksi Bank Indonesia yang menargetkan inflasi tahunan di Jakarta 2015 berkisar 4±1," imbuhnya. 

Dari 82 kota yang diteliti BPS, 69 kota di Indonesia mengalami Inflasi. Kota yang mengalami Inflasi tertinggi adalah Merauke sebesar 2,35% sementara kota yang mengalami Inflasi terendah adalah Ternate 0,02%. Jakarta menempati urutan 57 dari seluruh kota yang mengalami Inflasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini