BPS Banten: Ini Faktor yang Pengaruhi Indeks Harga Diterima Petani

Bisnis.com,02 Des 2015, 14:15 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Petani memanen padi dalam panen perdana, Selasa (27/10/2015) di lahan seluas 10,07 Ha di Subak? Pulagan, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar./Bisnis.com-Feri Kristianto

Bisnis.com, TANGERANG-- Laju kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) di Provinsi Banten bulan lalu lebih pesat ketimbang indeks harga yang dibayar petani (Ib), perbandingan kenaikannya 1,66% dengan 0,22%.

Untuk It sebesar 128,17 terpengaruh fluktuasi harga beragam komoditas pertanian. Subsektor tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, dan perikanan mengalami kenaikan. Tapi ada peternakan yang turun.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi mengatakan It pada masing-masing subsektor tersebut kenaikannya 3,23%, 0,21%, 1,17%, dan 0,34%.

“Untuk peternakan turunnya 0,59%,” ucapnya dalam paparan data NTP Banten, Rabu (2/12/2015).

Sementara, untuk Ib terdiri dari konsumsi rumah tangga (KRT) dan biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM). Ib menunjukkan fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat perdesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa untuk memroduksi hasil pertanian.

Suhaimi mengatakan, Ib menunjukkan fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat perdesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa untuk memroduksi hasil pertanian. Kenaikan Ib sebesar 0,29% terpengaruh kenaikan KRT 0,30% menjadi 121,06 dan indeks BPPBM tumbuh 0,27% ke level 113,91.

“Ini karena indeks seluruh kelompok BPPBM meningkat,” ujarnya.

Dengan perolehan It dan Ib tersebut keseluruhan Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Banten selama bulan lalu mengalami kenaikan 1,37% menjadi 107,53. Adapun pada Oktober NTP bertengger di level 106,07. NTP Banten bulan lalu merupakan yang tertinggi secara nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini