Gapensi: 2016, Kontribusi Sektor Konstruksi Berpeluang Tembus 16%

Bisnis.com,02 Des 2015, 13:28 WIB
Penulis: Newswire
Ilustasi kegiatan konstruksi di Jakarta Timur/Reuters-Garry Lotulung

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pelaksana Konstruksi (Gapensi) memperkirakan kontribusi sektor konstruksi bisa mencapai hingga 16 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2016.

"Kami optimistis kontribusi bisa 15%-16%, tapi dengan catatan paket ekonomi pemerintah efektif betul tahun depan," kata Sekretaris Jenderal Gapensi Andi Rukman Karumpa, Rabu (2/12/2015).

Menurut dia, hal itu dapat tercapai bila 2016 terjadi peningkatan investasi swasta secara signifikan dan belana pemerintah juga lancar. Dia mengatakan investasi swasta yang tumbuh atraktif akan menopang pertumbuhan sektor konstruksi.

"Tahun depan, belanja negara sebesar Rp2.095,7 triliun dengan distribusi anggaran masing-masing Rp784,1 triliun untuk belanja kementerian/lembaga, Rp541,4 triliun belanja nonkementerian/lembaga, serta sebesar Rp770,2 triliun untuk ditransfer ke daerah dan desa," katanya.

Dari dana tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran infrastruktur sebesar Rp313,5 triliun atau 8%. Anggaran tersebut dinilai lebih besar dari alokasi anggaran infrastruktur dalam APBN Perubahan tahun 2015.

Andi mengatakan kian seksinya sektor konstruksi tak lain juga disebabkan oleh rencana besar pemerintah dalam pembangunan beragam infrastruktur pada tahun depan.

Selain pemerintah, ujar dia, industri konstruksi juga ditopang oleh pertumbuhan industri properti yang diprediksi tumbuh 8%-9% pada 2016.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yusid Toyib mengharapkan berbagai asosiasi jasa konstruksi di Indonesia dapat mendorong kemajuan sektor konstruksi di Tanah Air.

"Banyak hal besar dan lebih penting yang dapat asosiasi berikan berupa alternatif solusi terbaik untuk kemajuan sektor konstruksi Indonesia," tutur Yusid Toyib.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini