Bisnis.com, DENPASAR--Pulau Bali tak hanya dikenal sebagai destinasi pariwisata dunia saja, namun juga menjadi salah satu pilihan tempat yang nyaman bagi wisatawan mancanegara (Wisman) lanjut usia (Lansia) yang ingin menghabiskan masa pensiunnya.
Ribuan wisman lansia yang datang ke Bali datang dari segala penjuru dunia, salah satunya dari Belanda yang memilih tinggal sementara atau menetap di Bali. Salah satu tempat favorit mereka adalah kawasan Sanur dengan suasananya yang asri dan sepi. Adrianus Van Leeuwen, salah satu wisman lansia dari Belanda mengatakan, suasana Sanur yang tenang dan asri menjadi faktor utama dirinya ingin menghabiskan masa pensiun bahkan masa hidupnya di Bali.
“Saya sangat suka suasana Bali terutama Sanur ini, pemandangannya, masyarakat yang sangat ramah, serta berbagai macam makanan di Bali ini yang menurut saya sangat menarik,” tuturnya saat ditemui di pantai Mertasari Sanur, Selasa (1/12/2015).
Dia mengaku nyaman tinggal di Bali dan ingin menghabiskan sisa hidupnya di Bali. Bersama warga asing lainnya, dia menjalani hari-harinya di Bali dengan saling berinteraksi, berkumpul bersama, dan melakukan aktivitas ringan seperti melukis. Robert Alfons Vermeeren, wisman lansia lainnya keturunan campuran Indonesia dan Belanda juga mengatakan hal yang sama. Setelah puluhan tahun hidup di Belanda, dia memilih untuk menghabiskan masa hidupnya di Bali.
“Bagi saya, Bali telah memberikan kenyamanan, ketenangan, dan kedamaian. Semua keluarga saya berada di Belanda, saya justru menemukan semangat hidup disini dan saya ingin menikmati hidup saya di Bali ini,” ujarnya. Ni Made Citra Dewi, Konsultan Ekspatriat di Bali mengatakan, keberadaan wisman lansia di Bali itu tidak mudah. Untuk mendapatkan kartu izin tinggal tetap (Kitap) mereka harus melewati berbagai persyaratan ketat.
“Minimal usia mereka 55 tahun dan sudah berada di Bali dalam jangka waktu lama. Persyaratan lainnya, mereka harus memiliki tabungan pensiunan atau uang deposit yang cukup sebagai jaminan selama hidup atau tinggal di Bali. Tak jarang dari mereka ada yang menikah dengan WNI atau tinggal sendiri baik di rumah yang dibeli atau disewa dalam jangka waktu tertentu,” paparnya. Lusiana Sanato, salah satu sponsor warga asing dalam pengurusan kartu izin tinggal tetap (Kitap) mengungkapkan, warga asing yang telah mendapatkan kitap tersebut rata-rata berusia 65 tahun keatas dan diurus oleh pembantu untuk menghabiskan masa hidupnya di Bali.
“Banyak wisman lansia yang tertarik untuk menghabiskan masa pensiun atau hidupnya di Bali seperti dari Australia, Jepang, Jerman, dan Belanda. Namun yang paling banyak adalah dari Belanda, sekitar 70% mereka menghabiskan pensiunnya di Bali,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel