Revaluasi Aset, CAR Bank Panin Melonjak

Bisnis.com,03 Des 2015, 23:33 WIB
Penulis: Ihda Fadila
Karyawan PT Bank Panin Tbk tengah menawarkan produk kepada nasabah./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Rasio kecukupan modal PT Bank Panin Tbk. naik signifikan seiring dengan upaya perseroan melakukan revaluasi aset pada paruh kedua tahun ini.

Direktur Institutional Banking Bank Panin Hendrawan Danusaputra mengatakan dengan aksi tersebut, aset perseroan bertambah hingga Rp5,8 triliun serta rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) bertambah sekitar 3%.

Adapun berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, per September 2015 aset Bank Panin secara konsolidasi tercatat sebesar Rp182,23 triliun atau naik 5,5% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp172,65 triliun. Dibandingkan dengan Juni 2015, aset emiten berkode PNBN ini naik 4,47% dari Rp174,44 triliun.

Kemudian, CAR perseroan secara konsolidasi hingga September 2015 tercatat sebesar 19,78% atau naik 232 bps dari periode yang sama tahun lalu sebesar 17,46%. Adapun dibandingkan dengan Juni 2015, CAR perseroan ini naik 288 bps dari 16,9%.

“Kami memang mengejar revaluasi aset tahun ini,” katanya saat pemaparan kinerja Bank Panin di Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Seperti diketahui, salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah melalui paket kebijakan jilid V adalah pemangkasan presentase pajak penghasilan (PPh) final revaluasi aset bagi badan usaha milik negara (BUMN), swasta, maupun perorangan.

Apabila pengajuan revaluasi aset dilakukan hingga akhir tahun ini, PPh final revaluasi dipangkas dari 10% menjadi 3%. Sedangkan jika pengajuan revaluasi aset dilakukan pada 1 Januari 2015 hingga 31 Juni 2015 besaran PPh final revaluasi menjadi 4% dan apabila revaluasi diajukan pada 1 Juli 2015 hingga 31 Desember 2016 besaran PPh final revaluasi diturunkan menjadi 6%.

Investor Relations Bank Panin Susanto A. H. mengatakan posisi CAR perseroan per September 2015 yang meningkat signifikan mendapat pengaruh besar dari posisi modal tier I yang juga melonjak. “Ada laba ditahan dan revaluasi aset,” ujarnya.

Sementara itu, per September 2015 modal inti (tier I) konsolidasian perseroan tercatat sebesar Rp26,9 triliun atau naik 37,9% secara tahunan dari Rp19,49 triliun. Per Juni lalu, posisi modal inti perseroan sebesar Rp20,73 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini