General Electric Minati Proyek Pembangkit Listrik RI

Bisnis.com,04 Des 2015, 22:53 WIB
Penulis: Muhammad Abdi Amna
Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari Generator Station/ Pembangkit Listrik sampai distribution station hingga sampai pada konsumer pengguna listrik. /pln.co.id

Bisnis.com, JAKARTA— PT GE Technology Indonesia memastikan akan mengikuti seluruh tender pembangunan pembangkit listrik dalam proyek 35.000 Megawatt guna mewujudkan elektrifikasi di Indonesia.

Handry Satriago, CEO GE Indonesia, mengatakan dengan telah diakuisisinya Alstom, aktivitas produksi kedua perusahaan kini telah terintegrasi. Dengan demikian kemampuan perusahaan meningkat.

“Sekarang kami terintegrasi dengan Alstom yang punya fasilitas produksi boiler di Surabaya dan travo. Kendati demikian tidak selalu pembangkit yang dibangun GE pasokan boilernya dari Alstom,” tuturnya usai menemui Menteri Perindustrian, Selasa (1/12/2015).

Saat ini, lanjutnya, perusahaan bersama dengan PT PLN tengah bekerja sama dalam pembuatan pembangkit listrik portable dengan kapasitas 500 MW. Proyek ini diharapkan dapat diselesaikan pada tahun depan.

Selain itu, perusahaan juga telah mendapatkan proyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 100 MW di Gorontalo. Berdasarkan catatan Bisnis, proyek tersebut senilai US$100 juta untuk pembangunan pembangkit listrik 100 MW gas turbin dan cydepower.

“Pemain pembangkit listrik di dunia ini tidak banyak, seperti Siemens, GE, dan Mitsubishi, maka semua tender yang memungkinkan kami ikut, akan kami ikuti. Untuk tahun depan kami belum ada rencana ekspansi lain, masih fokus menyelesaikan seluruh proyek,” katanya.

Berdasarkan data dari situs resmi Sekretariat Kabinet, GE Indonesia akan menjalin kerja sama dalam lima proyek bernilai total US$1,68 miliar. Pertama, bersama dengan PT PLN (Persero) membangun 100 MW gas turbin dan cydepower di Gorontalo senilai US$100 juta.

Kedua, GE bekerja sama dengan Cikarang Listrindo dengan nilai investasi US$600 juta untuk perluasan pembangunan pembangkit listrikindependent power producer (IPP). Ketiga, bekerja sama dengan PT Indonesia Power untuk pembangunan pembangkit di Jawa Tengah sebesar 700 MW senilai US$400 juta.

Kemudianbekerja sama dengan PT PLN Batam (Persero) senilai US$25 juta untuk pembangunan pembangkit bergerak (mobile) 500 MW di Mataram, Bangka, Tanjung Jabung, Pontianak, Lampung dan Sei Rotan.

Terakhir, bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia senilai US$60 juta untuk perawatan 50 lokomotif selama delapan tahun.

I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, mengatakan Alstom yang telah diakuisisi oleh GE telah mampu memproduksi boiler di Indonesia untuk pembangkit 600 MW hingga 1.000 MW.

“Yang menarik mereka tidak hanya bikin boiler, tetapi juga heat exchangers yakni fasilitas meningkatkan efisiensi boiler. Di mana panas boiler tidak terbuat tetapi disimpan dan bisa digunakan lagi. Hal ini meningkatkan efisiensi dan kapasitas pembangkit,” tuturnya.

Dalam kunjungan kali ini, lanjutnya, GE Indonesia dan Alstom meminta pemerintah tetap menyertakan sejumlah tender dalam e-katalog, sehingga kesempatan mendapatkan proyek antar perusahaan di Indonesia setara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini