SMF dan BTN Luncurkan Produk EBA-SP

Bisnis.com,04 Des 2015, 10:48 WIB
Penulis: Destyananda Helen
Bursa Efek Indonesia/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA— PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. resmi mencatatkan produk efek beragun aset-surat partisipasi perdana di lantai bursa.

Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto mengatakan listing efek beragun aset-surat partisipasi (EBA-SP) perdana ini mempertegas posisi perseroan dalam mengemban peran sebagai penerbit produk sekuritisasi tersebut. Hadirnya produk ini, lanjut dia, juga akan memperkuat pasar keuangan Indonesia dan mendukung pengembangan basis investor domestik.

“Pencatatan perdana EBA-SP KPR SPSBTN01 ini akan menjadi bagian dari pasar modal Indonesia. Ini menjadi tonggak sejarah bagi SMF dalam menjalankan peran untuk mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan [PPSP] di Indonesia,” ujar Raharjo usai pencatatan SPSBTN01 di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (4/12/2015).

Menurut Raharjo, EBA-SP pertama tersebut merupakan hasil sekuritisasi tagihan KPR BTN. SMF, lanjut dia, berperan sebagai penerbit sekaligus penata sekuritisasi, pendukung kredit, dan investor. Sementara itu, BTN disebutkan menjadi kreditur asal dan penyedia jasa.

Adapun, nilai EBA-SP yang ditawarkan yakni Rp181,6 miliar dengan tingkat bunga 8,6% per tahun. EBA-SP pertama BTN tersebut akan jatuh tempo pada 7 Maret 2022. Namun, direksi memperkirakan sekuritisasi tersebut bakal lunas lebih awal mengingat kumpulan tagihan memiliki rerata tertimbang jatuh tempo selama 2,08 tahun.

Untuk produk sekuritisasi ini, disematkan peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia. Produk yang diterbitkan pada 27 November 2015 ini mewakili nilai kumpulan tagihan senilai Rp200 miliar untuk kelas A dan B.

Dalam keterbukaan tersebut diterakan, bunga EBA-SP akan dibayarkan bersamaan dengan pembayaran pokok setiap tiga bulan pada 27 Maret, 27 Juni, 27 September, dan 27 Desember setiap tahun. Kemudian, pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada 28 Maret 2016.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bertindak sebagai wali amanat dan bank kustodian dalam penerbitan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini